Sepucuk surat untuk Kekasih

Sepucuk Surat Untuk Kekasih
Ist
DPRD BONE
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

 

Oleh Nuel Seran

Kurangkai sepucuk surat ini dari kamar sempit, pengap dengan pencahayaan serba terbatas. Temaran lampu pijar tak mampu memberi penerangan berarti. Malam kian kelam, sementara di luar sana hujan terus meringis disertai lolongan anjing memecah keheningan malam.

Surat ini kutulis untukmu tentang arti sebuah cinta yang kupendam saat ini hingga membuatku dilema. Aku menyadari cintaku tak berbalas, bertepuk sebelah tangan. Dirimu ternyata telah menjadi milik orang lain. Milik seseorang yang hadir sebagai pihak ketiga di antara kita.

Sepucuk Surat Untuk Kekasih
Ist

Secuil harapan yang terlanjur kita rangkai diremuk terhempas. Kebersamaan dalam menjalin kisah cinta pun kandas. Hari demi hari kucoba untuk menenggelamkan perasaan resah ini agar aku bangkit dari kegagalan. Fondasi cinta yang dibangun bersamamu kini rapuh. Belahan jiwa yang kudambakan kian memudar ketika sukma menyatu dalam diri memberikan rasa untuk merelakan dirimu pergi untuk selamanya.

Baca Juga :  Secara Defacto BerAmal Tak Tersaingi 

Bulan berganti tahun, kini aku menemukan sosok lain yang anggun sebagai pengganti dirimu. Ia laksana nada nada musik hawai yang perlahan menghanyutkan jiwa yang selama ini porak-poranda sejak kau pergi dan membuat hidupku merana, nyaris tak ada harapan. Hampa.

Kesetiaan pada gadis ini memberikan kekuatan dalam derap langkahku. Sejenak aku luruh pada keanggunan cinta yang membuatku mampu melupakan dirimu.
Kini, kujalani kisah ini mengikuti arus waktu dan berharap bisa berujung pada kebahagiaan yang purna. Pada gadis ini kutambatkan impian yang telah menjadi bagian dari hidupku dan menemani hari hariku mengarungi bahtera nan maha luas.

Kasihku,…
Kita tak mungkin bisa menatap matahari yang sama bagai dulu lagi. Aku tahu kamu telah merengkuh kebahagiaan di seberang sana. Seperti dirimu, aku pun telah menemukan tambatan hati.

Baca Juga :  Mendulang Suara BerAmal di Tanah Asal

Aku telah melangkah lebih jauh mengunjungi keluarganya untuk memohon
restu. Aku tak ingin kegagalan yang pernah terjadi menjadi hantu bersamanya.

Berbagai kisah kami ungkapkan dalam pertemuan bersama keluarga. Banyak hal telah dibicarakan yang bermuara pada kesepakatan pihak keluarga. Andaikan tak ada hambatan, andaikan bulan bisa berbicara, ia akan bercerita tentang cintaku dan cintanya, sedang menuju ke pelaminan.

Burung camar terbang rendah. Suaranya samar namun memecah keheningan seperti biuh – buih pada gelombang di bibir pantai. Nyiur melambai, senja pun tenggelam ke dalam pangkuan malam nan pekat.

Kekasih,
Kusudahi surat ini dalam defas napas mendesah. Pada kerinduan aku bertanya
tentang esok yang bermahkotakan istana cinta.

Suatu waktu dari perbatasan Timor Leste

 

 

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News
Dprd Bone

Related posts