
BONE–SMAN 13 Bone menjadi Tuan Rumah dalam pelaksanaan Gebyar dan Olimpiade Bahasa Jerman yang berlangsung pada 2-3 November 2024. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Drs. Andi Syamsu Alam, M.Pd., dan dihadiri oleh para peserta dari hampir seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan serta perwakilan dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Ketua Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) Bawakaraeng Sulawesi Selatan dan Tenggara, Drs. Rusdi Rahman, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menguji kemampuan Bahasa Jerman siswa dari berbagai daerah. “Kegiatan ini merupakan ajang bergengsi yang telah mendapat pengakuan dari Pusat Penilaian Pendidikan Nasional. Kita perlu berbangga karena Kementerian Pendidikan telah mengakui kegiatan ini,” ujarnya dengan penuh antusiasme.
Kegiatan ini menjadi yang pertama diadakan di Sulawesi Selatan, dan SMAN 13 Bone dipilih sebagai pusat pelaksanaan. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Sekolah dan warga SMAN 13 Bone serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone. “Atas nama panitia dan Ketua IGBJI Bawakaraeng Sulsel, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” lanjut Rusdi Rahman.
Gebyar dan Olimpiade Bahasa Jerman ini merupakan acara yang bergengsi, yang selama dua dekade terakhir terus dipertandingkan dengan meriah. Hanya Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang selevel dengan olimpiade ini dalam memotivasi para pelajar. Dari hasil lomba ini, pemenang pertama akan mewakili Sulawesi Selatan dalam kompetisi tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta.
Para peserta diharapkan dapat bertanding secara jujur dan bermartabat sehingga acara ini memberikan hasil yang memotivasi mereka untuk lebih mengembangkan keterampilan Bahasa Jerman. “Semoga Bahasa Jerman tetap berjaya dan eksis di Sulawesi Selatan,” ungkap Rusdi Rahman. Ajang ini diharapkan mampu terus menumbuhkan semangat para pelajar dalam mengeksplorasi dan menguasai Bahasa Jerman di masa depan.
Sementara itu, Kepala SMAN 13 Bone, Drs. Hamzah, MM, menyambut kedatangan para peserta dengan penuh antusiasme. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran para “duta sekolah” tersebut. “Kehadiran anak-anakku dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, bahkan dari Kabupaten Kolaka, merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Menjadi utusan sekolah adalah tanda bahwa siswa yang hadir di sini merupakan orang pilihan,” ungkapnya dengan penuh rasa bangga.
Hamzah, yang memiliki ikatan khusus dengan Kolaka karena masa kecilnya yang dihabiskan di sana, turut menyemangati peserta yang datang dari kabupaten tersebut. “Bagi yang dari Kolaka, tidak perlu berkecil hati. Meskipun saya Kepala SMAN 13 Bone, saya besar di Kolaka. Saya menempuh pendidikan dasar hingga SMP di sana,” kenangnya, menambah keakraban suasana.
Lebih lanjut, Hamzah menekankan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa Jerman. “Menguasai bahasa asing seperti bahasa Jerman ibarat membuka pintu dunia. Jika kita bisa menguasai bahasa asing, maka setengah dunia sudah berada dalam genggaman kita,” ujarnya. Menurut Hamzah, penguasaan bahasa asing akan menjadi modal berharga bagi siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar di masa depan.
Selain aspek akademis, Hamzah juga mengungkapkan pentingnya membangun silaturahmi melalui kegiatan ini. “Tidak kalah penting, melalui kegiatan ini kita dapat membangun kebersamaan dan persatuan di kalangan generasi muda. Karena di pundak anak-anakku lah masa depan bangsa ini bergantung,” katanya. Menurutnya, hubungan yang terjalin selama acara ini bisa menjadi pondasi persatuan bagi generasi penerus bangsa.
Gebyar dan Olimpiade Bahasa Jerman di SMAN 13 Bone diharapkan menjadi awal dari lahirnya generasi muda yang cakap dalam bahasa asing dan memiliki semangat persatuan yang kuat. Para peserta pun terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, saling berbagi pengalaman dan menjalin persahabatan di luar batas kabupaten mereka.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Drs. Andi Syamsu Alam, M.Pd yang membuka acara tersebut menggarisbawahi pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai jembatan untuk menjelajahi dunia. “Bahasa adalah jembatan bagi kita menguasai dunia. Kita berharap Bahasa Jerman ini terus dilestarikan. Mari berpacu pada prestasi. Mau hebat, mari berkompetisi, karena mau bekerja di luar negeri harus dibekali dengan kemampuan Bahasa Asing,” ungkapnya. Drs. Andi Syamsu Alam menekankan agar peserta tidak hanya fokus pada Bahasa Jerman, tetapi juga meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. “Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan Bahasa Daerah, kuasai Bahasa Asing,” tambahnya.

Ibu Titi, yang bertindak sebagai panitia pelaksana, menjelaskan bahwa Olimpiade kali ini mencakup berbagai jenis perlombaan yang menantang, seperti Cerdas Cermat, Bild Schreiben, Gramatik, Lucken Test, Landeskunde, Ratzel, Blindlandkarte, Ubersetzung, Wortschatz, Uhrzeiten, Briefschreiben, Horen, Pantomimisch, Olimpiade, dan Lernplakat. “Gebyar dan Olimpiade ini bertujuan untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan siswa dalam Bahasa Jerman, serta memberikan pengalaman berkompetisi yang bermanfaat,” ujarnya.
Gebyar dan Olimpiade Bahasa Jerman Se-Sulawesi Selatan Tenggara 2024 diikuti oleh 26 sekolah dari berbagai daerah, termasuk Kolaka. Menurut Ibu Titi, enam sekolah dari Bone turut serta dalam kegiatan ini, bersama sekolah-sekolah lain dari Sulsel yang turut berpartisipasi.
Acara ini menjadi wadah bagi pelajar yang memiliki minat pada Bahasa Jerman untuk menyalurkan bakat dan keterampilan mereka. Selain itu, pemenang akan memperebutkan Piala Bergilir, menambah semangat kompetitif di kalangan peserta yang hadir. (*)