BONE–Rabu, 18 September 2024, menjadi hari yang berkesan bagi para siswa SD Inpres 3/77 Lamakkaraseng, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka mendapatkan edukasi langsung dari Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ulaweng, H. Muhammad Saleh, S.Pd.I., M.Pd, dalam kegiatan sosialisasi pengembangan karakter. Acara ini diinisiasi oleh Kepala UPT SD Inpres 3/77 Lamakkaraseng, Andi Nur Aman, S.Pd, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada para siswa sejak dini.
Andi Nur Aman mengungkapkan pentingnya kegiatan tersebut untuk membentuk perilaku anak-anak agar lebih menghargai guru dan sesama. “Anak-anak zaman sekarang sangat berbeda dengan dahulu, di mana budaya Mappatabe atau menghormati guru semakin berkurang. Oleh karena itu, kami memanfaatkan anggaran yang ada untuk mengadakan kegiatan ini, dan kami melibatkan KUA Ulaweng sebagai pemateri, karena kami sering melihat KUA Ulaweng aktif memberikan materi di sekolah-sekolah lain. Ternyata, KUA bukan hanya mengurus pernikahan saja,” ungkapnya.
Kepala KUA Kecamatan Ulaweng, H. Muhammad Saleh, dalam pemaparannya menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak usia SD. “Pendidikan karakter pada usia dini sangat penting karena di usia inilah anak-anak mulai membentuk nilai-nilai dasar yang akan menjadi panduan mereka dalam bertindak dan berperilaku. Kami berharap siswa-siswa di sini dapat menjadi individu yang berperilaku baik dan memiliki akhlak mulia,” jelasnya.
Beliau juga menguraikan lima karakter utama yang perlu ditanamkan pada anak-anak, yaitu karakter religius, cinta kebersihan dan lingkungan, sikap jujur, sikap peduli, dan moderasi beragama. “Karakter religius menjadi dasar untuk membangun pribadi yang berintegritas, sementara sikap jujur dan peduli membantu mereka dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Cinta kebersihan dan lingkungan serta moderasi beragama juga penting agar anak-anak mampu menghargai perbedaan dan menjaga harmoni dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh para siswa dan guru di SD Inpres 3/77 Lamakkaraseng. Mereka berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin untuk terus memperkuat karakter positif pada anak-anak didik.
Pemateri kedua, Fatma Johaeri, menambahkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan kebiasaan baik, sehingga anak mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi bagian dari kepribadiannya. “Adab lebih tinggi dari ilmu,” tegas Fatma, mengutip pepatah Arab yang bermakna bahwa meskipun ilmu penting, adab dan etika lebih utama dalam membentuk kepribadian seseorang.
Fatma menjelaskan bahwa kebiasaan sederhana seperti mengembalikan barang ke tempat semula, menghormati orang lain, dan tidak mengganggu orang sekitar adalah bagian dari penguatan karakter. Ia juga menggarisbawahi pentingnya membiasakan empat kata ajaib, yaitu “maaf,” “tolong,” “terima kasih,” dan “permisi” dalam interaksi sehari-hari.
Acara ini diakhiri dengan harapan agar para siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berkarakter baik. (*)