Kota Malang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menerima aduan terkait sikap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, atas adanya peristiwa pohon tumbang yang terjadi samping pom bensin Jalan Raya Malang Gempol persisnya di Jalan Raya Karanglo Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Jumat (29/11/2024) lalu.
Pasalnya, dalam peristiwa tersebut, para relawan berupaya menyelamatkan korban tertimpa pohon tumbang, dan kesulitan mengevakuasi korban terakhir, dan membutuhkan mesin gergaji (Senso).
Untuk itu, para relawan berupaya meminjam Senso dari DLH Kota Malang, namun upaya peminjaman ditolak oleh instansi terkait dengan alasan harus ada beberapa persyaratan yang dipenuhi, karena lintas wilayah.
“Keputusan itu sangat disayangkan, seharusnya Pemerintahan di Malang Raya saling bersinergi, apalagi itu menyangkut peristiwa,” ucap Ketua PWI Malang Raya, Ir. Cahyono, Senin (2/12/2024).
Menurut Cahyono, dalam aduan yang diterima PWI Malang Raya tersebut disampaikan bahwa dua korban meninggal dunia (MD) itu akan lain ceritanya jika para relawan dapat meminjam Senso dari DLH Kota Malang.
“Dalam aduan itu disampaikan bahwa para relawan kesulitan untuk evakuasi, dan mereka berupaya meminjam Senso dari DLH Kota, tapi apa jawabnya, lintas Wilayah harus dengan blaa blaa blaa, padahal wilayah terdekat itu kota, masak urusan kemanusiaan dikalahkan birokrasi, andai bisa meminjam cepat Senso itu, mungkin nasib korban akan lain lagi,” jelas Cahyono, saat membacakan aduan tersebut.
Sebagai informasi, dalam peristiwa pohon tumbang tersebut ada dua roda empat yang tertimpa pohon yakni Toyota Agya dengan nomor polisi (Nopol) N 1793 HD, dan Suzuki Ertiga dengan Nopol N 1183 XZ.
Untuk korban yang meninggal dunia tersebut berada di mobil Toyota Agya, nopol N 1793 HD, karena mengalami kerusakan berat di bagian atap.
Didalam mobil tersebut terdapat tiga penumpang, dan satu sopir, untuk dua orang yang duduk di depan mengalami luka serius dan meninggal dunia.
Sedangkan dua yang berada di bangku belakang selamat, mereka berinisial ADN (6) dan APN (7), saat ini masih mengalami trauma, lantaran kedua orangtuanya meninggal dunia akibat peristiwa pohon tumbang tersebut.