Catatan : Yosef N- Bone
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin, semakin menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Wilayah Terpencil. Pada Kamis, 24 Oktober 2024, kampanye mereka di Kecamatan Bontocani menggambarkan sebuah langkah simbolis—menjangkau masyarakat yang selama ini terisolasi dari pusat Pembangunan menggunakan Helikopter.
Perjalanan menggunakan helikopter ini bukan hanya menjadi strategi kampanye yang mencolok, tetapi juga menunjukkan tekad mereka untuk mendobrak keterbatasan akses yang selama ini menghambat pembangunan di Bontocani. Dengan helikopter PK AAS, BerAmal berhasil mencapai empat titik yang medannya sulit dan jalanan yang belum tersentuh aspal, menandai betapa tertinggalnya infrastruktur di wilayah ini. Jalan berbatu dan ekstrem ini memperlihatkan wajah nyata dari ketimpangan pembangunan yang telah dirasakan masyarakat selama bertahun-tahun.
Di Desa pertama yang dikunjungi, Andi Asman bersama rombongan turun dari helikopter dan melanjutkan perjalanan darat menuju Desa Langi. Akses jaringan yang buruk membuat helikopter tidak dapat mendarat di sana. Kondisi ini menjadi pengingat nyata akan keterbatasan komunikasi yang dialami masyarakat Bontocani. Berbicara di hadapan ribuan pendukung, Andi Asman menegaskan bahwa infrastruktur jalan dan jaringan telekomunikasi akan menjadi prioritasnya. “Bila diberikan mandat, infrastruktur jalan dan jaringan di sini menjadi prioritas,” ucapnya tegas.
Janji itu tak berhenti di situ. Program seragam gratis untuk siswa, penyediaan pupuk dan bibit bagi petani, serta kesejahteraan nelayan sudah sering disampaikan pada berbagai kesempatan. Namun, khusus untuk Bontocani, program membangun jaringan Telkomsel menjadi sebuah janji yang baru disampaikan.
Simbol Harapan di Bontocani
Helikopter yang digunakan pasangan BerAmal menjadi lebih dari sekadar alat transportasi. Di Desa Bontojai, masyarakat yang tak pernah melihat helikopter secara langsung, menyambut kedatangan burung besi itu dengan penuh antusias. Wajah-wajah anak-anak dan orang dewasa berseri-seri saat helikopter mendarat di lapangan sepak bola. Bagi mereka, helikopter ini bukan hanya membawa calon pemimpin, tetapi juga membawa harapan akan perubahan yang nyata.
Keberadaan helikopter seolah menjadi simbol bahwa wilayah yang selama ini terisolasi mulai diperhatikan. Masyarakat yang selama ini merasa terlupakan, akhirnya bisa berharap bahwa pembangunan tidak hanya sampai di pusat kota, tetapi juga menjangkau pelosok seperti Bontocani. Helikopter itu, dalam pandangan masyarakat, menjadi awal dari perubahan yang mereka tunggu.
Dalam setiap kunjungan, pasangan BerAmal mendapat sambutan hangat dan antusias dari masyarakat. Di Desa Langi, teriakan “BerAmal bupatiku” menggema di seluruh penjuru desa. Raut wajah para petani yang hadir memancarkan harapan besar. Mereka bukan hanya mendukung BerAmal sebagai calon pemimpin, tetapi juga menggantungkan mimpi dan masa depan mereka pada pasangan ini.
BerAmal hadir dengan janji untuk membangun Bone yang lebih baik, dengan visi pembangunan yang berkeadilan. Mereka berjanji untuk memperlakukan Bontocani bukan lagi sebagai wilayah yang terlantar, tetapi sebagai bagian penting dari pembangunan Kabupaten Bone yang sejahtera dan maju. Helikopter mungkin hanya alat, tetapi bagi masyarakat Bontocani, kedatangannya menjadi simbol bahwa janji untuk memperbaiki nasib mereka bukan sekadar kata-kata.
Pada akhirnya, kampanye ini menegaskan bahwa BerAmal bukan hanya tentang memenangkan Pilkada, tetapi tentang membuktikan komitmen untuk memperjuangkan wilayah-wilayah terpencil yang selama ini terabaikan.