KEFAMENANU,- Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) terus berupaya mengatasi masalah stunting di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur. Hal ini disampaikan seorang pejabat BISA, Prima Setiawan kepada wartawan, Selasa (23/2).
Prima Setiawan mengaku pihaknya bekerja sama dengan Nutrition International, Save The Children dan pemerintah daerah setempat menggelar Orientasi Kader Pembangunan Manusia (KPM).
“Hari ini kita melakukan penyegaran kembali tentang aksi konvergensi di tingkat desa dalam upaya pencegahan stunting bersama dengan kepala desa dan sektor lainnya untuk membangun forum desa sehat,”tandas Prima.
Prima menjelaskan salah satu tugas KPM adalah melakukan pemetaan sosial yaitu pemetaan keluarga dengan 1000 hari pertama saat lahir, terutama ibu hamil, serta anak usia 0-24 bulan, termsuk keluarga yang memiliki anak remaja (usia 12-18 tahun).
Kegiatan orientasi ini melibatkan Kepala desa dan petugas KPM yang berasal dari 20 desa wilayah layanan BISA.
Kepala Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan Dinas PMD kabupaten TTU Yustina Muti mengatakan, telah melakukan upaya dalam penanganan stunting.
“Angka stunting di Kabupaten TTU, tahun ini menurun sekali dan progresnya sangat bagus,”urainya tanpa menjelaskan datanya.
Data dari Dinas Kesehatan, kata Yustina angka stunting menurun menjadi 28 persen dibanding tahun lalu 35 persen sehingga ia optimis angka stunting di TTU akan berkurang.
“Memang target WHO angka stunting itu harus ada di angka 20 persen. Tapi saya optimis bahwa ke depan kita akan mencapai target tersebut,”kata Yustina Optimis.
Yustina berpesan kepala desa dan para kader posyandu agar dalam proses perencanaan penggunaan anggaran, dianggarkan dana desa untuk kasus stunting sesuai dengan hasil pemetaan dari Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Oleh karena itu ia berharap agar apa yang dikaji atau didata oleh KPM pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), ibu hamil dan bayi dari 0-23 bulan mendapatkan pengalokasian anggaran dari Dana Desa untuk kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial atau jaminan kesehatan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Untuk diketahui, BISA merupakan salah satu paket intervensi terpadu untuk mendukung program pemerintah Indonesia melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif untuk menurunkan stunting sebagaimana tertuang dalam Strategi Nasional percepatan penurunan stunting 2018-2024.