Dishub Batu dalam Sorotan: Dugaan Miras dalam Perjalanan Dinas ke Solo Memicu Kontroversi

Dishub Batu Dalam Sorotan: Dugaan Miras Dalam Perjalanan Dinas Ke Solo Memicu Kontroversi
Hendri Santoso
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
  • Kata Kadishub Batu, stafnya masuk angin. Pernyataan ini tidak masuk akal. Orang sakit biasanya beristirahat, bukan tertawa dan bernyanyi sambil mengangkat botol.

 

Kota Batu– Sebuah video yang menunjukkan rombongan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu dalam Solo/” title=”Tokoh Agama Kecam Pegawai Dishub Batu Bawa Miras Dalam Perjalanan Dinas ke Solo”>perjalanan dinas ke Solo kini menuai kontroversi. Dalam video tersebut, seorang staf terlihat membawa botol minuman yang diduga berisi minuman keras (miras) sambil tersenyum lebar dan bercanda. Kejadian ini menuai kecaman, termasuk dari tokoh agama setempat, karena dianggap tidak mencerminkan etika seorang aparatur sipil negara.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Hendri Suseno, angkat bicara terkait video yang viral tersebut. Ia menyebut bahwa perjalanan dinas itu bertujuan untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan kegiatan outbound. Hendri membantah dugaan stafnya membawa miras dan menjelaskan bahwa botol tersebut digunakan untuk air hangat guna mengompres perut staf yang merasa tidak enak badan.

Baca Juga :  A. Adnan, Bersinar di Bodycontest Makassar, Siap Tampil di Balinese Muscle 2024

“Pegawai kami merasa sakit, sehingga bus berhenti di rest area. Ia mengambil air hangat untuk mengompres perutnya guna meredakan masuk angin. Kami sudah melakukan investigasi, dan tidak ada persoalan seperti yang dituduhkan,” ujar Hendri pada Rabu (4/12).

Namun, pembelaan tersebut justru memunculkan keraguan di kalangan masyarakat. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menilai pernyataan Hendri tidak logis. “Orang sakit biasanya beristirahat, bukan tertawa dan bernyanyi sambil mengangkat botol. Ini sulit diterima akal sehat,” ujarnya.

Video tersebut juga memperlihatkan pria yang diduga staf Dishub tersebut mengacungkan jempol sambil bernyanyi bersama rekan-rekannya dalam bus ber-AC. Hal ini semakin memunculkan dugaan bahwa isi botol itu memang miras, bukan air hangat seperti yang disampaikan oleh Hendri.

**Kritik dari Warga dan Permintaan Transparansi**

Triyono, salah satu warga Kota Batu, menganggap penjelasan dari pihak Dishub terkesan membela diri. Ia menyoroti pentingnya transparansi dalam kasus ini, terutama karena perjalanan dinas menggunakan anggaran negara.

Baca Juga :  Workshop Asesemen Kurikulum Merdeka di Bone, Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Guru PAI

“Logikanya, kalau orang sakit pasti istirahat, bukan bernyanyi sambil membawa botol. Kalau benar itu miras, ini mencoreng nama baik instansi. Media harus terus mengawal kasus ini agar tidak menjadi preseden buruk bagi pemerintah daerah,” ungkap Triyono.

Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan publik terkait penggunaan anggaran dinas. “Ini uang rakyat. Wajar jika masyarakat menuntut penjelasan yang masuk akal,” tegasnya.

**Kontroversi yang Belum Reda**

Kasus ini telah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat Kota Batu. Selain menyoroti dugaan miras, publik juga mempertanyakan integritas Dishub dalam menangani isu yang mencoreng citra lembaga pemerintah tersebut. Apalagi, kejadian ini terjadi di tengah upaya peningkatan profesionalisme ASN di berbagai sektor.

Dishub Kota Batu kini menghadapi tekanan publik untuk memberikan klarifikasi yang lebih transparan dan akurat. Jika tidak segera diselesaikan, kasus ini berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi reputasi instansi dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. (Risma)

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts