Malang- pejabat dari daeKampung Proklim yang berlokasi di Jalan Jombang Gang III RW 3 Kelurahan Gadingkasri sering mendapat kunjungan pejabat dari pemda lain. Kampung tersebut dinobatkan sebagai kampung berpartisipasi dan penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan Hidup DLH Kota Malang Tri Santoso mengatakan kampung itu merupakan salah satu produk kampung yang sukses menjalankan program Proklim dan sering mendapat kunjungan untuk studi tiru.
“Di RW 3 ini memiliki keunggulan di bidang pengelolaan sampah, urban farming, IPAL komunal dan kelambagaan yang baik. Khususnya dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” ujar Tri Santoso (23/9)
Menurut pria yang akrab disapa Trisant itu, Kota Malang memiliki wilayah yang dominan dengan perkampungan padat penduduk. Karakteristik tersebut dijadikan peluang untuk mengembangkan urban farming yang identik dengan Kampung Proklim.
Di kawasan RW 03 Gadingkasri, Trisant mengakui jika datang ke tempat tersebut, maka suasana kesejukan akan bisa didapat oleh pengunjung.
Namun untuk membentuk yang seperti itu, Trisant menjelaskan butuh waktu sekitar 10 tahun bagi masyarakat dan kader lingkungan. Hal itu untuk menata kebiasaan hingga terbentuk Kampung Proklim.
“Masyarakat yang bergerak, kami fasilitasi agar dapat terekam dalam Kampung Proklim. Kami identifikasi dan upaya sudah terbentuk sejak 10 tahun yang lalu, jadi bukan wilayah sulapan yang tiba-tiba ada,” jelas Trisant.
Sejauh ini, Trisant menilai perkembangan Kampung Proklim di Kota Malang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini, ada 24 lokasi Kampung Proklim yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Malang.
“Setiap tahun, Kota Malang selalu mengirimkan lokasi binaan kampung ke KLHK. Target kita adalah satu kelurahan satu lokasi Proklim,” kata Trisant.
Selama ini, DLH Kota Malang terus memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Proklim. Di antaranya pendampingan hingga dukungan sarana dan prasarana.
“Ada beberapa program pendampingan, dukungan berupa alat dan bahan. Kita juga menghubungkan pihak terkait yang mampu mendorong upaya masyarakat dalam perubahan iklim,” beber Trisant.
Ke depan, Trisant memastikan bahwa seluruh program Kampung Proklim dilakukan secara berkelanjutan. Pada program itu, DLH Kota Malang akan bekerja sama dengan sejumlah instansi. Salah satunya pendistribusian mahasiswa pengabdian kepada masyarakat.
“Kami sudah MoU dengan Universitas Negeri Malang (UM). Jadi, mahasiswa yang akan KKN kita arahkan ke kampung-kampung proklim binaan kami,” tutup Trisant.