Memiliki postur tubuh tidak ideal untuk pemain bulutangkis, apalagi sebagai pelatih.
Dari segi fisik, orang tidak akan pernah menyangka, Untung Triyono adalah pelatih bulutangkis di kalangan pejabat di DPR RI Senayan. Keraguan orang akan sirna jika menyaksikan ayah dua anak ini sedang berlaga.
Kelincahannya mengembalikan bola baik bola lop atau drop short mengundang rasa kagum. Smash – smah yang dilancarkan pun sangat tajam dan terukur, menyulitkan lawan.
Namanya sangat familiar di lingkungan Kompleks DPR RI Senayan. Khususnya bagi pejabat atau siapa saja di lingkup DPR yang hobi olahraga bulutangkis. Mulai dari pejabat legislatif hingga eksekutif maupun teman kerja, pasti mengenalnya. Bahkan sebagian pejabat merupakan anak buahnya di dunia bulutangkis lantaran ia bertindak sebagai pelatih.
Alkisah sejak diterima sebagai pegawai honorer di Setjen DPR, hingga diangkat sebagai Pegawa Negeri Sipil, Untung Triyono aktif bermain bulutangkis, meski dirinya bukan pentolan pemain pelatnas.
“Saya otodidak saja. Hobi saya sebenarnya bola kaki,” ujarnya belum lama ini.
Pria 56 tahun ini mengaku menekuni olahraga bulutangkis sekitar tahun 2000-an. Sejak itu hingga sekarang, sejumlah menteri pernah ia latih. Salah satunya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edy Pranowo. Selain itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim. Dua nama ini hanya sebagian kecil dari beberapa deret pejabat negara yang pernah ia bina bermain bulutangkis.
Dari kalangan legislatif, sebut saja Hidayat Nur Wahid (HNW) atau Arya Bima. Meski menyandang pelatih bulutangkis dadakan, alias tidak pernah mengikuti pelatihan bulutangkis. Suka duka selalu mewarnai aktifitasnya sebagai pelatih. Ia harus pandai membagi waktu antara olahraga dan tugas kantor.
Kisah lain, diantara anak buahnya yang pernah ia latih bermain bulutangkis, ada yang masih menjalin komunikasi, sedangkan yang lainnya tenggelam dalam kesibukan masing – masing.
Untung Triyono yang baru saja ditinggal istri tercinta untuk selamanya ini menuturkan, kesan yang ia rasakan melatih pejabat. Ada yang santai saat bertanding. Namun ada yang tampak tegang atau serius bermain. Hal ini kata dia akan kelihatan usai bertanding.
“Kalau yang bermain dalam suasana rileks jika kalah akan tetap senyum dan semangat. Berbeda dengan yang serius. Kalau kalah cemberut dan tidak mau tertawa. Kaku sekali, ” kata Untung tanpa menyebut siapa nama pejabat yang dimaksud.
Namun satu hal yang pasti, bagi lelaki berkulit sawo matang ini, ia menekuni olahraga hanya untuk mengimbangi napas. Harap maklum, Untung Triyono perokok berat. Mungkin ini salah satu alasan kenapa ia rutin berolahraga khususnya badminton.