Oleh Yosef N.
Selagi kita masih menatap Matahari yang sama, sejauh itu satu detakan nafas menyatukan.
Kala itu ketika menangis aku tidak tahu entah untuk apa dan kepada siapa air mata itu tumpah. Ternyata aku takut kehilangan cinta.
Kini air mata yang sama kembali tumpah. Aku masih saja tetap tidak tahu entah untuk apa dan kepada siapa. Ternyata aku kehilangan cinta. Sejak dahulu aku sangat mengagumi kata yang hanya teridiri lima huruf itu. Namun aku jarang dan bahkan tidak pernah jatuh cinta.
Kini aku benar-benar jatuh cinta dan akhirnya terperosok sendiri ke dalam jurang kekecewaan akibat cinta yang aku kagumi sendiri.
Kenyataan ini mengingatkan kembali memori bahwa cinta tidak saja mendatangkan kebahagiaan tapi juga kekecewaan & bahkan penderitaan. Meski aku tidak akan pernah menyalahkan situasi karen cinta tak pernah salah.
Kita masih menatap matahari yang sama….
Jakarta, 20 Pebruari 2025