Sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat merupakan elemen penting dalam menggapai Indonesia yang makmur, sejahtera, dan maju dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Dari berbagai rintangan dan tantangan yang harus dilewati, kerja sama antara TNI dan masyarakat ini menjadi tonggak dalam memperkuat stabilitas nasional, bukan hanya sekadar dalam keamanan saja. Hubungan harmonis antara TNI dan masyarakat ini perlu ditingkatkan serta saling bahu membahu. Sinergi yang kuat antara kedua komponen ini akan menjadi media mencapai Indonesia Emas 2045.
Cara membangun sinergi antara TNI dan Rakyat dapat dimulai dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah tugas TNI tidak hanya sekadar beradu senjata di medan perang, tetapi juga berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara TNI untuk berpartisipasi adalah melibatkan TNI berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti pembangunan ekonomi masyarakat local dan infrastruktur daerah. Kombinasi dan sinkronisasi antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat dan TNI dapat membantu meningkatkan kemakmuran masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat.
Awal mengharmonikskan hubungan antara TNI dan rakyat tentu perlu diawali dengan membangun kepercayaan melalui transparansi. Transparansi dalam pelaksanaan program perlu dilakukan, sehingga rakyat dapat mengetahui secara terbuka terkait kegiatan yang dilakukan oleh para TNI. Bentuk transparansi di sini termasuk dalam penggunaan anggaran dan program pertahanan ke depannya yang dilakukan. Dengan adanya kepercayaan, masyarakat akan lebih respect kepada TNI dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Setelah rasa kepercayaan muncul, partisipasi masyarakat menjadi kunci dari jalannya sinergi antara kedua komponen. TNI tidak hanya berperan sebagai pengayom masyarakat, tetapi juga sebagai pembina masyarakat dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. TNI perlu meningkatkan edukasi terkait kewajiban bela negara kepada masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam bela negara tersebut akan menjadi tonggak penguatan pertahanan dan keamanan negara.
Era digitalisasi saat ini juga menjadi perhatian karena ancaman pertahanan dan keamanan tidak hanya dari ancaman serangan fisik saja, tetapi juga dari serangan siber. Berbagai kerentanan keamanan siber mulai dari Denial-of Service (DDoS) attack, Brute Force, Cross Site Scripting (CSS), hingga ransomware menjadi krusial saat ini. PDNS2 yang terkena ransomware Bernama “brain chipper” di tahun 2024 ini menjadi salah satu kejadian yang dangat disayangkan karena menyebabkan banyak kerugian. Oleh karena itu, rakyat perlu siap siaga untuk turut serta dalam membela negara dalam menghadapi serangan siber ini.
Penguatan sinergi antara TNI dan masyarakat ini perlu dilakukan hingga ke tingkat lokal. Kolaborasi antara komandan militer local dengan pemimpin masyarakat seperti kepala daerah dan tokoh agama dianggap perlu dalam membangun sinergi. Akan tetapi, kolaborasi tersebut dilakukan tetap dengan catatan harus transparan, baik rencana aksi dan juga penggunaan anggaran. Dengan adanya sinergi hingga tingkat lokal, TNI dan rakyat dapat lebih cepat dan tangap dalam mendeteksi potensi ancaman, menjalankan pembangunan, mengkoordinasi pengayoman masyarakat, serta menjaga ketertiban masyarakat.
Oleh karena itu, pembangunan sinergi antara TNI dan rakyat menjadi landasan penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045 yang sejahtera, tertib, dan harmonis. Pembangunan sinergi tersebut perlu konsisten pada kedua belah pihak. Dengan kata lain, kedua pihak tidak boleh saling menyalahkan, tetapi justru harus saling bergandeng tangan. Hanya dengan bersatu, harapan Indonesia Emas yang didambakan dapat tercapai. (*)