BONE–Dua tokoh penting Menteri Pertanian RI H. Andi Amran Sulaiman dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Jumat, 16 Mei 2025.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Bersama para petani, Mentan dan Kapolri turun langsung ke lapangan, memantau panen jagung dan meninjau gudang Bulog GSP Tanete Riattang. Namun yang paling berkesan adalah dialog interaktif yang berlangsung hangat dengan kelompok tani, menjembatani harapan rakyat dan kebijakan negara.
Salah satu suara yang mengemuka datang dari Husni Mubarak, Ketua Kelompok Tani yang menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian atas harga gabah yang kini menyentuh angka Rp6.500 per kilogram.
“Kami bersyukur, semoga harga ini bertahan terus. Kuota pupuk juga melimpah. Kami merasa diperhatikan,” ucap Husni penuh harap.
Suara-suara lain pun bergema, menyuarakan harapan agar petani dibekali dengan alat mesin pengering (hedrayer) agar kadar air jagung pasca panen bisa dijaga di angka ideal, 13 persen. Kualitas produksi, kata mereka, adalah kunci daya saing.
Menanggapi harapan itu, Menteri Amran menyampaikan bahwa kehadiran Kapolri membawa berkah tersendiri. Ia mengungkapkan bahwa Presiden RI telah memerintahkan Bulog untuk menyerap hasil panen jagung dengan harga Rp5.500 per kilogram. Lebih dari itu, dukungan anggaran negara juga luar biasa: Rp5 triliun dialokasikan untuk pembelian produksi dan Rp1 triliun untuk operasional.
“Saya tidak janji, tapi pabrik pengering jagung itu sudah masuk program kami. Kalau ingin sejahtera, masuklah ke sektor pertanian. Negara kita agraris. Petani punya peluang besar. Jangan biarkan mereka sendiri,” tutur Mentan Amran penuh semangat.
Sementara itu, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan keseriusan Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian dan pihak swasta untuk menyediakan gudang tambahan dan mesin pengering.
“Saya sudah keliling Indonesia, dan saya lihat daerah yang kuat di pertanian, pertumbuhan ekonominya juga bagus. Menjadi petani hari ini adalah pilihan yang tepat. Polri siap mendukung,” tegas Kapolri.
Ia menambahkan, Polri akan terus mendorong penguatan sektor pertanian, terutama di masa panen kuartal lokal II pada bulan Juni mendatang. Bulog, kata dia, akan disiapkan untuk kembali menyerap hasil panen petani, dengan dukungan logistik yang lebih matang.
Hari ini, di ladang jagung Bone, semangat gotong royong antara pemerintah pusat, aparat negara, dan petani terasa nyata. Panen bukan lagi sekadar kegiatan rutin, tapi simbol kebangkitan. Di tengah krisis pangan global, Indonesia justru tampil sebagai negara yang surplus pangan berkat tangan-tangan kuat petani, dan kebijakan yang berpihak. (*)