Pengamat Politik Aksi Saling Lapor Bisa Dimanfaatkan Paslon Independen

Pengamat Politik Aksi Saling Lapor Bisa Dimanfaatkan Paslon Independen
Pengamat Politik Univesitas Brawijaya, Wawan Sobari S.IP, MA, Ph.D. (Toski D).
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat Politik Aksi Saling Lapor Bisa Dimanfaatkan Paslon Independen
Pengamat Politik Univesitas Brawijaya, Wawan Sobari S.ip, Ma, Ph.d. (Toski D).

MALANG, – Pengamat politik, Wawan Sobari mengatakan aksi saling lapor yang dilakukan pasangan calon Sanusi – Didik Gatot Soebroto (SanDi) dengan Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) menguntungkan pasangan calon Independen.

Wawan yang berprofesi dosen ini menanggapi tim sukses SanDi dan LaDub yang saling lapor di Bawaslu Kabupaten Malang, Jawa Timur. SanDi dan LaDub merupakan dua paslon peserta Pilkada di Malang yang diusung koalisi partai politik. Sebelumnya SanDi mengadu ke Bawaslu lantaran menduga tim LaDub melakukan politik uang.  Tak lama berselang LaDub balik mengadu di Bawaslu.

“Itu starategi politik kedua tim pemenangan paslon untuk saling menjatuhkan elektabilitas masing-masing sosok calon Bupati di mata masyarakat,” ungkap Pengamat Politik sekaligus Akademisi Univesitas Brawijaya, Wawan Sobari, saat dihubungi awak media, Rabu (25/11).

Menurut Wawan, aksi saling lapor tersebut merupakan strategi LaDub dan SanDi untuk meningkatkan elektabilitas di pilihan Bupati (Pilbup) Malang 2020, dengan saling menjatuhkan masing-masing paslon, apalagi laporan tersebut juga diiringi pemberitaan melalui media online.

Baca Juga :  SanDi Masih Butuh Parpol Non Parlemen

“Kan nanti kalau ada laporan dugaan pelanggaran pasti tim LaDub akan mengeshare (membagikan) berita (dugaan laporan pelanggaran yah dilakukan SanDi) ke lainnya dan itu juga berlaku sebaliknya. Di situlah strateginya bermain untuk saling menjatuhkan elektabilitas,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Wawan, warga Kabupaten Malang cenderung memilih sosok pemimpin yang jujur dan terlepas dari dugaan pelanggaan ataupun hukum. Dengan kondisi tersebut, bisa dimanfaatkan Malang Jejeg untuk menarik simpati masyarakat Kabupaten Malang.

“Dengan adanya dugaan laporan pelanggaran hukum ini maka pendapat saya ini akan menurunkan elektabilitas. Karena warga Kabupaten Malang ini ingin sosok orang yang jujur dan lepas dari pelanggaran hukum. Tapi, turunnya elektabilitas sampai berapa, saya belum tahu, perlu penelitian untuk mengukur penurunan itu,” terangnya.

Baca Juga :  Relawan Jokowi Mengusulkan Tiga Nama Capres

Akan tetapi, tambah Wawan, jika Malang Jejeg memanfaatkan perseturuan panas tersebut harus berhati-hati, dan Tim Kerja Malang Jejeg bisa menjelaskan ke warga saat kampanye bahwa Malang Jejeg tidak pernah melanggar seperti paslon lainnya.

“Jadi harus waspada meskipun tidak melanggar dan lepas dari laporan. Tapi tetap saja untuk memanfaatkan itu (perseteruan SanDi dan LaDub) harus hati-hati kalau tidak jadi bumerang bagi Malang Jejeg,” tukasnya.

Sebagai informasi, tim kemenangan Paslon SanDi dan LaDub telah mengambil langkah untuk saling melapor atas dugaan pelanggaran selama kampanye ke Bawaslu Kabupaten Malang.

Sedangkan, Bawaslu Kabupaten Malang telah mencatat ada 18 pelanggaran dan temuan atas laporan dari kedua paslon.

Sementara untuk paslon independen Malang Jejeg tidak ikut. Malang Jejeg tidak tercatat melapor atau dilaporkan atas dugaan pelanggaran kampanye.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts