
MALANG – Petinju kebanggaan Arek Malang, (Arema) Heru Purwanto (35), meninggal dunia, di salah satu rumah sakit di Kelapa Gading Jakarta, Kamis (3/3).
Kabar duka seketika menyelimuti bumi Arema, atas berpulangnya Tito demikian ia sapaan Heru Purwanto usai duel maut dengan
James Mokoginta, Minggu (27/2) malam di Holywings Cafe, Gatsu, Jakarta.
Dalam duel tersebut petinju kebanggaan arema ini dilarikan ke rumah sakit setelah menerima pukulan uppercut pada ronde ketujuh oleh James Mokoginta, dalam ajang tinju nasional.
Sebelum meninggal, Tito
mengalami koma sejak Minggu (27/2). Selama dalam perawatan medis, Tito bertahan hidup dengan bantuan alat ventilator yang terpasang di tubuhnya.
Manajer Hero Tito, Armin Tan mengatakan petinju yang memiliki julukan Hero ‘the lion’ Tito ini menghembuskan nafas terakhirnya dunia pada pukul 16.45, di sebuah rumah sakit di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Meninggalnya petinju asal Malang, setelah pihak keluarga memutuskan untuk melepas alat bantu yakni ventilator yang dalam lima hari ini terpasang di tubuhnya,”kata Armin Tan.
Selama di rumah sakit lanjutnya, Tito hidup dengan alat bantu ventilator. Namun keluarga memutuskan untuk melepas ventilator, setelah dilepas, Tito wafat.
“Dia sebetulnya sudah meninggal, cuma dipertahankan dengan alat, keputusan melepas ventilator itu dari keluarga Hero Tito. Saat di lepas sebentar ventilatornya, saturasinya sudah nol.
Armin Tan, menjelaskan tingkat kesadaran manusia itu normalnya 15, sedangkan kesadaran Hero Tito sudah mencapai angka 3 alias setara dengan level orang meninggal.
“Ini keputusan keluarga untuk melepas alat bantu itu. Dia sudah sampai ke level itu. Jadi sebenarnya sudah meninggal,” terangnya
Armin Tan menegaskan, jenazah Hero Tito akan segera dimakamkan di Malang, dan jenazahnya akan diberangkatkan malam ini.
“Hari ini Hero Tito akan dimakamkan di Malang. Sekarang akan segera di berangkatkan ke sana. Saya ikut mendampingi,” tegasnya.