BONE–SMAN 29 Bone berupaya melakukan peningkatan literasi dan numerasi siswa dengan menggelar Workshop Mengoptimalkan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran. Workshop dilaksanakan selama dua hari yakni pada Sabtu-Ahad, 31 Agustus – 1 September 2024. Kegiatan melibatkan peserta dari unsur guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Guru dan tenaga kependidikan yang hadir sebanyak 20 an orang dan siswa sekitar 100 an orang.
Materi pertama disampaikan oleh Kacabdis Wilayah III Bone, Drs. A. Syamsualam, M. Pd., Kebijakan Pendidikan Nasional dan Sulsel. Kemudian materi kedua disampaikan oleh Kasi SMA Cabdisdik Wilayah III Bone, Dr. Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd.
Saat pembukaan, Kepala UPT SMAN 29 Bone, Umar, S.Pd., M.Pd., memaparkab bahwa workshop tersebut dilaksanakan atas dasar Rapor Pendidikan sekolah yang butuh intervensi sekolah.
“Kita targetkan tahun ini, aspek Literasi dan Numerasi bisa menjadi hijau. Walaupun tidak tinggi setidaknya melewati angka 5”, Jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dari segi sarana prasarana, sekolahnya sudah cukup baik. Sehingga sekolah itu sudah bisa disebut sekolah yang nyaman untuk belajar. Siswa mengalami peningkatan.
Kacabdis Wilayah III, A. Syamsualam menegaskan, sekolah wajib melakukan berbagai macam upaya dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Dia mengapresiasi upaya sekolah agar bisa sejajar dengan sekolah di wilayah perkotaan.
“Sekolah ini harus maju, meskipun masih ada keterbatasan yang dimiliki. Saya yakin, bersama kepsek yang penuh energik akan membawa perubahan besar bagi sekolah ini,” pujinya.
Sementara itu, pemateri yang akrab dipanggil Sabil menyampaikan dua materi terpisah, untuk siswa dan guru. Dikemas dengan sajian motivasi menjadikan siswa dan guru mengikutinya sampai selesai.
Shabiel yang meraih disertasi bidang literasi itu mengatakan, untuk hidupkan literasi dan numerasi di sekolah, perlu keaktifan kegiatan pembelajaran. Dibutuhkan kemandirian siswa untuk belajar yang tidak bergantung pada guru semata.
“Guru pun, harus membuat cara berbeda dari biasanya dalam mengajar. Dengan demikian, kita berharap sekolah ini akan baik rapor pendidikannya,” tegas Shabiel yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya itu.
Peserta guru, tenaga kependidikan, dan siswa diharapkan bersama menghidupkan proses pembelajaran di sekolah dengan berbagai macam bentuk aktifitas positif, terutama yang bersifat proyek. (*)