KEFAMENANU,- Ritual adat “Tfua Ton” yang dilaksanakan masyarakat di tiga desa Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi contoh nyata pelestarian nilai budaya berbasis gotong royong.
Ritual ini diapresiasi oleh Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi NTT, Andi Syarifudin, sebagai bentuk nyata kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya.
Ritual yang melibatkan Desa Banain A, Banain B, dan Banain C di Kecamatan Bikomi Utara ini, menurut Andi, memiliki makna mendalam karena dibiayai sepenuhnya oleh masyarakat melalui pengumpulan dana secara mandiri. Hal ini mencerminkan esensi dari kebudayaan yang mengutamakan kebersamaan dan solidaritas.
“Gotong royong yang ditunjukkan masyarakat menjadi misi kebudayaan sesungguhnya. Mereka secara mandiri menginisiasi dan membiayai pelaksanaan kegiatan ini, tanpa bergantung pada bantuan pihak lain,” ujar Andi, Kamis (12/12/2024).
Andi juga menyoroti pentingnya peran kebudayaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Menurutnya, pelaksanaan ritual seperti ini selaras dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan yang mengakui kebudayaan sebagai objek pemajuan, baik yang bersifat tangible maupun intangible.
Selain gotong royong, Andi menilai kesadaran masyarakat untuk melestarikan kebudayaan menjadi nilai tambah.
“Sistem yang ada di masyarakat, di mana mereka benar-benar sadar dan peduli terhadap budaya yang dimiliki, patut diapresiasi. Jangan sampai Kekayaan Budaya ini sulit direalisasikan hanya karena masalah pendanaan,” tambahnya.
Ritual “Tfua Ton” tidak hanya menjadi pengikat solidaritas antarwarga, tetapi juga menjadi sarana untuk mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.
Andi berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan agar kekayaan budaya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sesuai zaman.
“Kebudayaan adalah warisan yang harus tetap dijaga. Ini bukan hanya soal tradisi, tetapi juga identitas dan kebanggaan masyarakat,” tutupnya.
Ritual “Tfua Ton” menjadi bukti bahwa kebudayaan tetap hidup ketika masyarakatnya berkomitmen untuk melestarikan nilai-nilai yang ada. Semangat gotong royong dan kepedulian seperti ini menjadi teladan bagi daerah lain dalam menjaga warisan budaya.