KEFAMENANU,- Langkah inovatif ditunjukkan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) dan Klasis TTU dalam mendorong ekonomi kreatif Jemaat Klasis tingkat Kabupaten TTU melalui presentasi dan Pengembangan pangan lokal jenis Laku Tobe.
Acara ini dilaksanakan di Pastori Jemaat Syalom Maumolo, Kelurahan Bansone, Kecamatan Kota Kefamenanu, Sabtu (2/11/2024).
Pengembangan pangan lokal jenis Laku Tobe merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat oleh para dosen, implementasi kerjasama UKAW Kupang dan Majelis Klasis TTU.
Ketua Majelis Klasis TTU Pdt. Andre Nubatonis, S.Th, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenali bentuk-bentuk kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber peningkatan ekonomi Jemaat.
“Lakutobe sebagai pangan lokal tidak saja dapat dimanfaatkan untuk makan sehari-hari tetapi juga untuk dijual sebagai pangan lokal khas TTU,” ujar mantan Ketua Majelis Jemaat Syalom Maumolo ini.
Ia berharap kegiatan tersebut kiranya dapat menjadi stimulan bagi jemaat setempat untuk memanfaatkan pangan lokal demi meningkatkan ekonomi jemaat.
“Potensi alam yang dimiliki di Klasis TTU sangat bervariasi dan dapat dimanfaatkan sebagai panganan khas lokal yang dijual sebagai salah satu unggulan di galeri klasis TTU,” tukasnya.
Kegiatan tersebut merupakan upaya membangun jejaring dalam langkah maju pengembangan ekonomi jemaat lingkup Klasis TTU juga sebagai upaya menciptakan oleh-oleh atau souvenir makanan khas TTU melalui gereja.
“Gereja dalam peran sebagai komunitas yang saling menopang, berupaya untuk mendatangkan kesejahteraan jemaat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi,” ungkapnya.
Hadir pada kesempatan itu, KMK TTU, Pdt. Andre Nubatonis, S.Th, para dosen UKAW Kupang, seperti, Arly EM de Haan, S.Th., M.Si dari Fakultas Teologi, Yuningdih Christiani S.ST., M.Ak dari Fakultas Ekonomi, Fransina Nomleni, S.Pd., M.Pd dari FKIP dan Dra. Anggreini Rupidara, M.Si., Ph.D dan perwakilan jemaat se-klasis TTU berjumlah 15 orang.