Cerpen : Salah Sangka

Screenshot 2021 09 05 18 31 03 01 965bbf4d18d205f782c6b8409c5773a4 - Zonanusantara.com
Ilustrasi
Screenshot 2021 09 05 18 31 03 01 965bbf4d18d205f782c6b8409c5773a4 - Zonanusantara.com
Ilustrasi

Oleh : Hendrika LW

Sabtu yang membingungkan. Aku terheran-heran terhadap Yogi. Entah kesambet apa, dia? Tiba-tiba bicara soal filosofi permainan catur. Tipu daya. Kejujuran. Nadanya datar dan dingin. Esoknya, telepon genggam pun ikut-ikutan dingin. Tak bernada.

Read More
Ketua DPRD Kab. Bone Irwandi Burham,SE.MM

Keheningan menggelayut. Senyap. Aku mengira dia bakalan meninggalkanku. Kucoba melepaskan cintaku yang sudah terlanjur melekat. Tapi kerinduan semakin menikam, mencabik-cabik perasaan. Hingga terkulai dalam nestapa. Aku sakit.

Hari itu aku mendengar kabar, Yogi juga sakit. Temannya bilang dia stres memikirkan aku. Sudah tiga hari tidak makan. Disangkanya aku akan menikah dengan Doni, teman kuliahku, yang sekarang jadi pengusaha garmen tajir. “Hadeeh, Yog. Siapa yang mau menikah?”

Baca Juga :  Nama Petrus Palbeno Menggelinding di Kalangan Alumni Seminari Lalian

***

Aku Sudah Lupa”

Oleh : Kimberly Harefa

Mataku sembab
Basah bersama hujan yang turun malam itu
Kubenamkan wajahku bersama ingatan yang sedari tadi menganggu
Biarlah menjadi rahasiaku dengan Tuhan

Ruang dengan dua tempat tidur susun ini
Seolah menjadi saksi
Apa-apa saja yang sudah tersaji
Entah manis atau pun pahit

Aku mengalah
Pada pilu yang tak kenal lelah
Mengajakku bermain dengan luka
Sesak yang membuat dadaku tertindih bebatuan

Aku mulai memahami keberadaanku
Disuguhkan segala yang dibutuhkan
Jika ada yang menginginkan sesuatu
“Sepicik itu, kalian!”, kataku, bersungut

Jika selesai
Hidupku seperti api yang sengaja dinyalakan
Panas,
Perih menyentuh kulit

Aku muak
Serasa akan keluar segala isi perutku
Menyaksikan manusia berkepala banteng
Yang dengan ganasnya akan menghantam si merah

Baca Juga :  Januari di Ujung Senja

Rasa iri pernah berhembus bagai angin
Padanya yang sempat menempati rumahku dulu
Rahim seorang ibu
Dan pundak seorang ayah

Sempat terlintas untuk mengakhiri
Barangkali ini jalan terbaik
Bagi diri sendiri
Dan dunia yang gemar menertawai

Tidak
Tuhan tak suka
Jika aku menyerah
Karena aku tercipta sebagai pemenang

Kurangkai kata demi kata
Menjadi barisan doa termanis
Sebagai caraku merayu Pencipta
Agar ambil segala ingatan pilu yang membuat sesak

Kini, aku sudah lupa
Pada masa yang dulu

#HanyaKataKim
16-5-20

Ketua DPRD Kab. Bone Irwandi Burham,SE.MM

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *