BONE–Kompleks Dinas Pendidikan Kabupaten Bone memancarkan warna berbeda. Ribuan pasang mata menyaksikan sinar lampu panggung menari-nari, seolah menyambut nyala semangat pendidikan yang mengalir dari setiap penampilan peserta Festival Disdik II 2025. Dengan tema “Batara Guru, Cahaya Ilmu”, festival ini resmi dibuka oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, yang hadir didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bone, Ketua Dharma Wanita Persatuan Disdik Andi Mulyana A. Fajaruddin, SH Jumat malam, 02 Mei 2025.
Diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei, festival ini menjadi lebih dari sekadar seremonial. Ia adalah panggung ekspresi, ruang kolaborasi, sekaligus selebrasi ilmu dan budaya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM, menyampaikan bahwa kegiatan ini mempertandingkan 22 kategori lomba lintas jenjang pendidikan mulai dari TK hingga umum. Sebanyak 1.313 peserta ambil bagian secara langsung dari total 2.700 pendaftar yang melalui seleksi audisi daring dan luring.
“Festival ini bukan hanya soal lomba, tapi tentang mengangkat potensi lokal, menyinari talenta muda Bone, dan membangun ekosistem pendidikan yang menyenangkan,” ujar Fajaruddin.
Lomba diselenggarakan secara bertahap selama sembilan hari, dari tanggal 2 hingga 10 Mei 2025. Panggung utama menjadi saksi unjuk bakat dalam seni pertunjukan seperti menyanyi, tari, fashion show, dan paduan suara, yang digelar setiap malam. Sementara itu, di bawah terik matahari siang, lomba seni rupa seperti mewarnai dan menggambar menggeliat dengan warna-warni ekspresi anak-anak Bone.
Menurut penanggung jawab acara, Yandi Pratama, konsep festival ini terinspirasi dari pengalamannya mengikuti lomba paduan suara tingkat internasional. Ia merancang ajang ini layaknya pertunjukan pencarian bakat, lengkap dengan sistem audisi, seleksi, dan penjurian profesional.
Festival ini juga didukung penuh oleh Bone Choir, paduan suara kebanggaan Kabupaten Bone yang kini berperan sebagai event organizer. Tak hanya itu, sejumlah tenant UMKM, booth edukasi, dan wahana interaktif turut menghidupkan suasana festival, menjadikannya destinasi keluarga yang ramah dan penuh nilai edukatif.
Cabang lomba dibagi sebagai berikut:
TK/RA: Bintang DISDIK Cilik, Baca Puisi, Fashion Show, Mewarnai, SD/MI: Bintang DISDIK Kids, Vocal Group, Tari Kreasi, Fashion Show, Menggambar, SMP/MTs: Bintang DISDIK Junior, Paduan Suara, Tari Kreasi, Top Model 2025, Menggambar, SMA/SMK/MA: Bintang DISDIK Senior, Tari Kreasi, Paduan Suara, Duta DISDIK Senior 2025, Menggambar, Umum: Bintang DISDIK Bone, Senam Kreasi, Tari Kreasi.
Setiap peserta yang berhasil lolos dari audisi akan tampil dalam konser final, dan pemenang diumumkan pada malam penutupan, Sabtu, 10 Mei 2025, disertai penyerahan hadiah.
Di tengah sorot lampu dan gemuruh tepuk tangan, Festival Disdik II 2025 tak sekadar menjadi panggung seni dan kreativitas. Ia juga menjadi cermin harapan akan masa depan pendidikan di Kabupaten Bone. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, saat membuka perhelatan akbar ini pada Jumat malam (2/5/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Asman menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang hiburan atau kompetisi semata, melainkan momen penting untuk mengenali potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak Bone.
“Melalui festival ini, kita bisa melihat anak didik kita yang memiliki talenta dan prestasi. Ini penting untuk membangun mutu pendidikan kita, bukan hanya dari sisi ilmu pengetahuan, tapi juga dari pengembangan bakat dan minat anak-anak kita,” ungkap Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya mendorong prestasi anak-anak Bone agar tidak hanya berhenti di tingkat lokal, tapi mampu bersaing hingga level nasional.
“Saya berharap prestasi yang mereka raih bisa terus dikembangkan. Jangan hanya di Bone, tapi sampai ke panggung nasional,” ucapnya dengan nada optimistis.
Bupati Andi Asman juga tak lupa memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Dinas Pendidikan, Drs. A. Fajaruddin, MM, yang meskipun sebentar lagi akan memasuki masa purna bakti, tetap menunjukkan dedikasi luar biasa dalam membina dunia pendidikan.
“Saya sangat bangga. Meski sebentar lagi purna bakti, semangat dan kepedulian beliau terhadap pendidikan tetap luar biasa. Ini patut kita contoh. Saya berharap penggantinya nanti bisa meneruskan bahkan meningkatkan estafet ini dengan lebih baik,” tutur Bupati dengan penuh penghargaan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa inti dari festival bukan hanya soal menang atau kalah.
“Menang atau tidak itu urusan belakang. Yang terpenting anak-anak kita bisa mengekspresikan dirinya, menunjukkan bakatnya. Itulah esensi festival ini,” ungkapnya.
Dalam hal penjurian, Bupati Andi Asman memberikan pesan khusus kepada panitia dan tim juri agar menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan independensi.
“Penilaian harus jujur dan objektif. Dari sini kita harapkan lahir anak-anak yang betul-betul berkompeten, yang nantinya bisa kita bimbing ke jenjang yang lebih tinggi,” pesannya. (*)