BONE–Dalam rangka melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Bone tahun 2023, Jumat, 03-04 November 2023. Acara yang digelar dengan penuh semangat ini menjadi wadah bagi masyarakat Kabupaten Bone untuk merayakan Bahasa Bugis, salah satu bahasa daerah yang kaya akan sejarah dan budaya.
Koordinator Dewan Juri Suardi, SPd, yang juga menjabat sebagai Ketua K3S SD Kabupaten Bone, menyampaikan bahwa FTBI 2023 mempertemukan peserta dari 27 kecamatan dalam berbagai kegiatan menarik. Para peserta akan bersaing dalam empat kategori kompetisi, yakni mendongeng dalam Bahasa Bugis, Lomba Pidato Bahasa Bugis, Stand Up Comedy Berbahasa Bugis, dan Menulis Cerpen dalam Bahasa Bugis.
Tidak hanya itu, Kepala SDI 12/79 Pakkasalo Kecamatan Sibulue juga menjelaskan bahwa peserta yang berhak ikut dalam kompetisi tingkat kabupaten adalah peraih Juara I di tingkat kecamatan dari masing-masing 27 kecamatan. Setiap jenis lomba akan diwakili oleh dua peserta dari masing-masing kecamatan, satu putra dan satu putri, sehingga masing-masing kecamatan akan memiliki delapan perwakilan untuk berkompetisi di empat mata lomba.
Salah satu hal yang menarik adalah bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Bone akan memberikan penghargaan kepada 6 peserta terbaik dengan piagam penghargaan, sedangkan Juara I, II, dan III dari setiap kategori kompetisi akan menerima uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka.
FTBI 2023 juga menjadi ajang kompetisi berjenjang yang dimulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional. Juara I Putra dan Putri dari Kabupaten Bone akan mewakili daerah ini di tingkat provinsi, dan para Juara Provinsi akan menjadi perwakilan Sulawesi Selatan ke tingkat Nasional.
Penting untuk dicatat bahwa pada tahun 2022, Kabupaten Bone berhasil meraih Juara II Umum tingkat Provinsi, membawa pulang tiga medali emas. Bahkan, para pemenang medali emas tersebut mewakili Sulawesi Selatan di tingkat Nasional dan berkolaborasi dengan suku-suku lain di Indonesia. Mereka tampil di depan presiden dan menteri-menteri, memberikan penghargaan pada budaya dan bahasa daerah.
Acara ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai upaya konkret dalam melestarikan budaya bahasa daerah. “Sebagai bentuk implementasi dari kegiatan ini, selama satu hari penuh, semua warga sekolah, baik guru maupun siswa, akan berkomunikasi dalam Bahasa Bugis di lingkungan sekolah. Ini adalah langkah penting dalam melestarikan dan mempromosikan bahasa dan budaya daerah, serta menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia,” imbuhnya. (*)