MALANGKOTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang, Jawa Timur memastikan lembaga tersebut bebas dari peredaran narkoba, termasuk warga binaan yang ada di lembaga tersebut.
Sebelumnya, seorang tersangka kasus narkoba berinisial MJ, menyatakan barang haram miliknya diperoleh dari salah seorang warga binaan Lapas.
Dalam keterangannya di polisi MJ mengaku membeli ganja seberat 1,8 ton dari Iman Panjul alias Benjol melalui pesan WhatsApp, barang kemudian diantar dengan sistem ranjau di kawasan Combora.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka KPLP) Lapas Kelas I Malang Mastur, membantah pengakuan tersebut. Dalam klasifikasi, Mastur menegaskan setelah mendapat kabar adanya narapidana yang menjual narkoba, langsung melakukan pengecekan.
“Hasilnya tidak ada nama Iman Panjul alias Benjol di Lapas Kelas 1 Malang. Dengan demikian peredaran ganja dikendalikan dari Lapas tidak ada,” tegas Mastur, Minggu (13/03).
Berdasar koordinasi dengan kepolisian dari Polsek Sukun, ia menduga tersangka MJ mengada-ada dan bingung saat pers rilis.
“Katanya spontan saat rilis di Polresta, jadi tanpa dasar dan bukti serta dalam keadaan bingung,” jelas Mastur.
Selama ini Lapas Kelas I Malang sudah mengoptimalkan pencegahan penyebaran narkoba, mulai screening barang masuk maupun razia rutin setiap pekan.
“Kami selalu antisipasi barang masuk harus lewat X-ray dan razia internal. Kami selalu pastikan tidak ada narapidana yang bisa mengendalikan peredaran narkoba dari dalam,” tandasnya.
Bahkan lanjutnya, pihaknya selalu rutin melakukan razia setiap minggu setiap bulan, ada razia rutin dan razia insidentil. Kegiatan ini bertujuan mencegah peredaran narkoba dan barang terlarang lainnya di lingkungan Lapas Kelas I Malang.
