KEFAMENANU,- Hasil membanggakan diraih Perisai Diri (PD) Unit ranting SMA Swasta Katolik Warta Bakti (SMARTA) Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur pada kejuaraan Satria Airlangga Cup IX 2024 Perisai Diri se-Indonesia.
Tim besutan pelatih Okto Tahoni meraih hasil gemilang dengan menyabet 17 medali pada kejuaraan yang diselenggarakan pada tanggal 10-14 Juli 2024 di Surabaya.
Pencapaian ini tentunya membanggakan masyarakat Kab TTU dan Provinsi NTT khususnya dibidang cabang olahraga pencak silat.
Adapun atlet-atlet PD Unit Ranting SMARTA peraih medali pada kejuaraan Satria Airlangga Cup IX Perisai Diri se-Indonesia.
Medali Emas atas nama, Petransia M Boysala kelas tanding C dewasa putri (55-60), Maria Sryanti Sau Alen kelas tanding C remaja putri (47-51), Maksimeliana Manek kelas tanding A dewasa putri (45-50), Maria Noviana Oki, kelas tanding E remaja putri (55-59), Yulius Aleksander Funan, kelas tanding A dewasa putra (45-50) dan Cynthia Marine F. Tampubolon dari Seni Tunggal Dewasa Putri.
Medali Perak atas nama, Maria Fianey Kefi, kelas tanding D Remaja Putri (51-55), Gabriela Nikola Tamelab, Seni Tunggal Remaja Putri, Maria Roswita Tabais, kelas tanding B remaja putri (43-47).
Medali Perunggu atas nama, Albericho Jose Raditya Omenu, Kelas Tanding H Dewasa Putra (80-85), Marianus A. Fallo, kelas tanding C remaja Putra (47-51), Charlos Julio Taolin, kelas tanding remaja putra (51-55), Gonsalo Ongq Usfinit, kelas tanding F remaja putra (59-63), Regina Jefania Amaunut, kelas tanding B dewasa putri (50-55), Simson Teungku Nggadas, Seni Tunggal Remaja Putra, Gracela Bano Taslulu, kelas tanding A remaja putri (39-43), Katharina D.M. Naimnule, Kelas Tanding F Remaja Putri (59-63).
Kejuaraan Airlangga Cup XI 2024 Perisai Diri se-Indonesia diikuti oleh 500 atlet dari 20 Provinsi se-Indonesia.
Kepala SMA Swasta Katolik Warta Bakti Kefamenanu, Romo Djanuarius Wilibrodus Mau Kura, Pr menyampaikan proficiat kepada putera-putrinya yang sudah mengharumkan nama lembaganya, Kabupaten, dan Provinsi dikanca Nasional.
Kemenangan tersebut, demikian Romo Djanu, begitu ia disapa, patut diacungi jempol karena meraih prestasi di kancah Nasional. Hal itu karena meraih prestasi diperlukan perjuangan keras dan pengorbanan besar dalam jangka panjang.
Para atlet yang telah berhasil melewati tantangan itu, bisa menikmati jerih payah dengan berada di podium teratas.
“Mereka mengantongi kunci sukses sehingga bisa keluar sebagai pemenang, menjadi yang terbaik karena setiap juara punya caranya masing-masing, tapi mereka punya dua jalan yang sama, yaitu berusaha dan berdoa,”tukas Romo Djanu, Senin (15/7).