BONE–Di bawah kepemimpinan Muhammad Tang, S.Pd., M.Pd., SMAN 15 Bone mulai dikenal luas bukan hanya karena prestasi akademiknya, tapi juga karena kiprah lingkungannya. Sekolah ini menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone berkat inovasi sederhana namun berdampak besar: pengelolaan sampah plastik melalui program “Siswa Peduli Sampah.”
Program yang melibatkan seluruh siswa ini telah menjadi bagian dari kinerja pengurangan sampah yang dicanangkan oleh DLH. Setiap kelas memiliki wadah khusus untuk sampah plastik dan kertas yang sudah dipilah. Sampah tersebut kemudian ditimbang dan dijual kepada pengepul, menciptakan siklus ekonomi sirkular yang tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga mendidik generasi muda soal pentingnya menjaga bumi.
Senin, 19 Mei 2025, kegiatan penimbangan dan penjualan sampah kembali dilakukan. Momen ini terasa istimewa karena disaksikan langsung oleh sejumlah pejabat penting: Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Mihadisa, SS; Kasi Pembinaan SMA Dr. H. Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Bone, Andi Heriadi, S.Sos., MM; Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Andi Martono, S.Si.; serta Direktur Bank Sampah Kabupaten Bone, Drs. Muhammad Yunus, M.Si.
“Program ini bukan sekadar upaya pengelolaan sampah, tetapi menjadi bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung gerakan pengurangan sampah 30 persen seperti yang dicanangkan pemerintah,” ungkap Muhammad Tang.
Hasil kegiatan kali ini cukup mencengangkan: sebanyak 606 kilogram sampah plastik dan kertas berhasil dikumpulkan dan dijual. Dengan harga Rp 1.000 per kilogram, dana yang diperoleh dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan sosial dan program sekolah lainnya yang tidak terjangkau oleh dana BOSP.
Upaya pengelolaan sampah di SMAN 15 Bone terus menuai apresiasi. Tidak hanya dari kalangan pendidikan, tetapi juga dari jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone yang melihat sekolah ini sebagai pionir dalam membangun budaya sadar lingkungan di lingkungan pendidikan.
Kepala SMAN 15 Bone, Muhammad Tang, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa program ini bukan sekadar urusan kebersihan semata. “Kami ingin membangun karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Ini adalah Pendidikan karakter dalam praktik nyata,” ucapnya.
Gerakan ini telah membuka mata banyak pihak bahwa pengelolaan sampah bisa dimulai dari hal sederhana dari ruang kelas, dari siswa-siswa yang peduli. “Semoga inisiatif ini menjadi gerakan berantai, menginspirasi sekolah lain di Kabupaten Bone untuk turut ambil bagian dalam menjaga bumi tetap bersih dan lestari,” tandasnya.
Kepala DLH Kabupaten Bone, Dray Vibrianto, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasi mendalam terhadap inisiatif yang dilakukan oleh SMAN 15 Bone. Menurutnya, kegiatan ini sangat sejalan dengan visi besar Pemerintah Kabupaten Bone dalam mewujudkan daerah bebas sampah atau zero waste.
“Inisiatif ini bukan sekadar langkah kecil, tapi fondasi besar menuju masa depan Bone yang lebih bersih dan berkelanjutan. Kami berkomitmen menjalin kemitraan dengan seluruh sekolah di Bone baik SMA maupun SMK untuk membangun budaya peduli lingkungan yang dimulai dari ruang kelas,” ujar Dray.
Dukungan tak berhenti di situ. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Andi Heriadi, S.Sos., MM., yang turut hadir langsung di SMAN 15 Bone bersama Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Andi Martono, S.Si., dan Direktur Bank Sampah Kabupaten Bone, Drs. Muhammad Yunus, M.Si., menyampaikan komitmen bersama untuk memberikan pendampingan dan pembinaan rutin bagi pengelolaan sampah sekolah.
Ketiganya bahkan sepakat untuk mendorong pembentukan unit bank sampah sekolah di SMAN 15 Bone sebagai langkah konkret menuju sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.
Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Muhadisa, S.S., yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan kekagumannya atas semangat siswa.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para siswa. Ini adalah bentuk nyata pendidikan yang membangun karakter dan kreativitas. Kami akan terus mendorong agar kegiatan positif seperti ini dapat diadopsi oleh sekolah lain di wilayah kami,” tegasnya.
Apresiasi juga datang dari Kasi Pembinaan SMA, Dr. H. Shabiel Zakaria, M.Pd., yang menilai bahwa sampah hanya akan menjadi berharga apabila dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan masa depan.
“SMAN 15 Bone telah memberikan contoh yang luar biasa,” ujarnya singkat namun penuh makna. (*)