BONE–Memasuki koridor menuju pusat acara Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di UPT SMAN 15 Bone, suasana penuh warna dan gemerlap segera menyapa pengunjung. Dr. Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd., Kasi Pembinaan SMA Cabang Dinas Wilayah III Bone, berbagi kekagumannya saat mengunjungi Pameran Seni yang diadakan oleh sekolah ini.
“Saya melewati banyak kreasi seni yang menonjolkan peralatan tari, terutama hiasan kepala. Gemerlap dan mewah. Otak reptil saya sempat bertanya, dari mana mereka mendapatkan semua itu,” ujarnya sambil tersenyum.
Rasa penasaran itu terjawab ketika Dr. Shabiel ditemani oleh Kepala SMAN 15 Bone Muhammad Tang, S.Pd., M.Pd., dan Sahrullah J. Batari, seorang rekan perjalanan, bertemu dengan seorang guru pembimbing seni. Sang guru dengan penuh kebanggaan menjelaskan bahwa seluruh karya seni yang dipamerkan merupakan hasil tangan siswa-siswa kelas XII, yang bekerja di bawah bimbingannya.
Tidak hanya kata-kata, guru tersebut juga memperlihatkan dokumentasi berupa video proses pembuatan karya seni tersebut, mulai dari tahap awal hingga penyelesaian. Setiap langkah, mulai dari rancangan hingga finishing, menunjukkan dedikasi tinggi para siswa dalam berkarya.
Dr. Shabiel mengakui kekagumannya. “Luar biasa. Buatannya halus, finishing-nya sangat baik. Sambil bercanda, saya bilang ini layak seperti produk industri,” tuturnya.
Pameran seni ini tak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga bukti nyata bagaimana pendidikan berbasis proyek seperti P5 mampu menggali potensi terbaik siswa. Di bawah arahan guru yang berdedikasi, siswa-siswa SMAN 15 Bone membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, mereka mampu menciptakan karya yang menginspirasi banyak orang.
“Sukses terus untuk kerajinan Seni Siswa-siswi SMAN 15 Bone. Semoga terus berkarya dan membawa nama baik sekolah,” tutup Dr. Shabiel penuh harapan.
Pameran ini menjadi bukti bahwa kreativitas anak bangsa mampu menghasilkan karya yang tak hanya indah secara estetika tetapi juga sarat makna, menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam wujud seni dan budaya.
Sementara itu, Kepala SMAN 15 Bone, Muhammad Tang, S.Pd., M.Pd., memiliki visi besar untuk memberdayakan potensi siswa di sekolahnya. Dengan semangat mendukung kreativitas dan keterampilan generasi muda, ia memastikan setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri. Salah satu terobosannya adalah dengan memanfaatkan momentum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai sarana mendorong siswa menjadi lebih terampil dan inovatif.
“Sebagai pendidik, tugas guru bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga membuka ruang untuk Kreativitas Siswa. Melalui P5, kami memberikan tantangan bagi mereka untuk menemukan, mengeksplorasi, dan mengembangkan potensi mereka,” ujar Muhammad Tang.
Program P5 yang dilaksanakan di SMAN 15 Bone mencakup berbagai kegiatan berbasis proyek. Salah satu contohnya adalah kegiatan kewirausahaan, di mana siswa diajarkan memproduksi barang sederhana dari bahan daur ulang, yang tidak hanya melatih kreativitas tetapi juga memperkenalkan konsep keberlanjutan. Ada pula proyek seni budaya yang menggali kekayaan lokal, seperti tari tradisional dan musik daerah.
Menurut Muhammad Tang, pendekatan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kepercayaan diri siswa. “Mereka belajar lebih dari sekadar teori, tetapi juga bagaimana cara berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan mempresentasikan ide mereka kepada khalayak,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari para guru, SMAN 15 Bone telah mencatatkan berbagai prestasi melalui program ini. Muhammad Tang berharap inovasi semacam ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki ruang untuk bermimpi dan mewujudkannya. Dunia terus berubah, dan kita harus mempersiapkan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya penuh semangat.
Melalui dedikasinya, Muhammad Tang dan SMAN 15 Bone membuktikan bahwa pendidikan adalah alat ampuh untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Momentum P5 telah menjadi pintu gerbang bagi siswa untuk berkreasi dan mengembangkan kemampuan mereka secara menyeluruh. (*)