Catatan Yosef N – Tim Media NSR
Pagi itu, sinar matahari menyapu lembut hamparan sawah di Desa Selli, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone. Suasana berbeda terasa di desa kecil ini, ketika calon Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, mengunjungi kampung halamannya untuk berkampanye. Warga menyambutnya dengan penuh semangat, mencerminkan keyakinan pada pemimpin yang mereka kenal sebagai putra asli dari desa itu.
Tamang, seorang pria berusia 51 tahun, berdiri di tengah kerumunan dengan mata berbinar. “Dia rumahnya di sini, dia orang kita,” katanya sambil menunjuk ke arah panggung tempat Andi Asman berbicara. “Kami tidak akan mendukung yang lain. Kalau pun ada, paling hanya sekitar 25 persen.”
Kenangan dan Kebanggaan
Bagi Tamang dan warga lainnya, Andi Asman bukan sekadar calon bupati. Ia adalah simbol harapan, pengingat bahwa anak desa mereka bisa menjadi pemimpin besar. “Kami merasa bangga. Calon bupati & calon gubernur Sulawesi Selatan, semuanya dari sini,” ujar Anto.
Seperti banyak petani lainnya, merindukan bantuan yang dapat meringankan beban hidup. “Kami ini petani. Kalau pupuk lancar, hidup kami lebih mudah. BerAmal janji akan bantu kami, dan itu yang kami pegang,”kata Anto, dengan penuh keyakinan.
Suara dari Ladang dan Dapur
Di sudut lain, Sarifuddin, seorang lansia, duduk bersama Masse, temannya. Mereka berbicara tentang hari-hari sulit yang mereka alami sebagai petani. “Kalau pupuk langka, kami susah sekali. Tapi kami yakin, kalau BerAmal menang, kebutuhan petani bisa lancar,” ujar Sarifuddin dengan suara parau.
Masse, yang diam-diam mendengarkan, mengangguk setuju. “Kami mendukung BerAmal bukan karena janji saja, tapi karena kami percaya mereka paham apa yang kami butuhkan,” katanya.
Ketika kampanye berakhir, Tamang dan warga lainnya kembali menekuni rutinitas mereka sebagai petani. Tersimpul doa dan harapan BerAmal menang dalam pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024. Kemenangan itu menandai sebuah harapan baru bagi kesejahteraan masyarakat petani agar Bone lebih baik.