BELU, NTT,- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berkomitmen mendorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di perbatasan Indonesia – Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menggelar “Atambua International Expo 2024” yang berlangsung selama dua hari, 11-12 November 2024, di kawasan PLBN Motaain.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Bea Cukai Atambua, Pemerintah Kabupaten Belu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dili, dan Bank Indonesia.
Event ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi pelaku UMKM di kawasan perbatasan untuk memperkenalkan produk lokal dan memperluas jaringan pemasaran hingga ke Timor Leste.
Maria Fatima Rika, Kepala PLBN Motaain, mengungkapkan bahwa sebanyak 55 tenant telah meramaikan area Amphitheater PLBN Motaain, dengan berbagai produk yang menarik.
“Ada makanan dan minuman khas, kerajinan lokal, meubel, hewan peliharaan, serta banyak lagi. Tenant-tenant ini bukan hanya dari UMKM di Atambua, tapi juga dari Timor Leste. Selain itu, ada juga stand eksportir, perbankan, dan berbagai layanan lainnya,” jelas Rika, Rabu (13/11).
Rika juga menambahkan bahwa acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-78.
“Ini adalah wujud dukungan kami kepada para pelaku UMKM di Perbatasan RI-RDTL, agar produk mereka dikenal luas dan mampu menjangkau konsumen dari negara tetangga,” ujarnya.
Ia berharap agar para pelaku UMKM semakin berkembang dan bahkan siap untuk ekspor.
“Semoga Atambua International Expo ini bisa rutin digelar sehingga terus menggerakkan roda ekonomi di wilayah perbatasan Motaain,” harap Rika.
Menurutnya, PLBN Motaain yang dikelola oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan.
Pengelolaan lintas batas negara juga akan menjadi prioritas antara tahun 2025-2029, dengan mendorong lebih banyak transaksi ekonomi lintas negara.
“PLBN Motaain ini menjadi salah satu PLBN dengan aktivitas perlintasan orang dan ekspor-impor tertinggi di Indonesia,” ujar Rika, yang sebelumnya menjabat sebagai Administrator PLBN Napan, Kabupaten TTU.
Menurutnya, PLBN Motaain memiliki peran strategis dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste.
Kepala Kantor Bea Cukai TMP B Atambua, Bambang Tutuko, juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya perdagangan di perbatasan RI-RDTL bagi perekonomian.
“Perdagangan internasional di kawasan perbatasan ini punya potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan. UMKM di Motaain punya kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi di sini,” kata Bambang.
Ia menambahkan bahwa angka ekspor dari Atambua ke Timor Leste menunjukkan tren positif.
“Data menunjukkan bahwa ekspor dari Atambua ke Timor Leste naik 39 persen pada 2023, mencapai USD 43 juta,” ungkap Bambang.
Dengan sinergi ini, PLBN Motaain bersama para pelaku UMKM di kawasan perbatasan RI-RDTL diharapkan semakin maju dan mampu menjadi pilar perekonomian yang berdampak bagi kedua negara.