PAPUA—Warga Papua memberikan dukungan serta menaruh harapan besar kepada Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Terutama untuk merampungkan berbagai persoalan yang terjadi di Papua. Mulai dari ketimpangan pendidikan, batas wilayah, dan berbagai konflik sosial yang terjadi di Papua.
Harapan dan dukungan itu dikemukakan langsung Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Dr A.G. Socratez Sofyan Yoman, menurutnya, melihat karakter Prabowo, bisa menyelesaikan persoalan Papua dengan persepsi dan perspektif yang berbasis data, kajian ilmiah, objektif, adil dan jujur.
Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) itu berpendapat, Prabowo merupakan pemimpin bangsa yang memiliki karakter jujur, berhati mulia, tulus, ikhlas dan pemaaf. Prabowo memiliki karakter pemersatu, nasionalis sejati, serta ketegasan dalam tindakannya nyata. “Karakter inilah yang jarang sekali tidak dilihat dari kebanyakan orang,” katanya.
Socratez berpendapat, terpilihnya Prabowo menjadi Presiden RI periode 2024-2029 menjadi harapan baru bagi seluruh rakyat Indonesia. Terutama Rakyat di Papua yang saat ini dilanda berbagai ketimpangan dan persoalan.
Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) itu juga mengaku dirinya berusaha membekali dan memberikan gambaran kepada Prabowo Subianto sebagai bahan pertimbangan dan solusi untuk menyelesaikan persoalan Papua.
Secara pribadi Socrates mengaku kagum dengan Prabowo. Mengaku sepakat dengan apa yang sudah dikatakan Mantan Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dimana Gus Dur menyebut Prabowo adalah politisi dan pejuang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia.
Ia mengakui, dukungan dan harapannya kepada Presiden Indonesia terpilih Prabowo akan menuai kritik untuknya. Bahwa akan ada segolongan orang yang akan memunculkan komentar dan pendapat bernada pesimis dan kecewa. Dimana beranggapan Socratez Sofyan tidak kritis, menutup mata, hati, dan pikirannya.
“Saya dengan senang hati menyambut dan menerima dari seluruh bentuk kritik, saran, ejekan, penghinaan, penolakan atas dukungan saya. Tetapi, saya memiliki pijakan, pedoman, pertimbangan dan hidup, sehingga saya mengambil keputusan iman dan moral,” imbuh Socratez.
Sebagian warga Papua menurutnya akan bersikap skeptis tentang kepemimpinan Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Tapi sebagai pemuka agama dan panutan Jemaat, ia lebih memilih memberikan optimisme dengan memberikan apa yang diinginkan Prabowo saat memimpin nantinya.
Terakhir, Socratez menyampaikan akan merintis jalan atau membangun jembatan kepercayaan (the trust bridge) untuk membantu Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto agar Papua dapat menikmati kemakmuran seperti provinsi lainnya di Indonesia. “Kita dukung pemimpin yang berbudi luhur dan berkarakter jujur, sehingga Indonesia bisa memulai dengan paradigma, perspektif dan persepsi baru,” pungkas Anggota Baptist World Alliance (BWA) itu.