KEFAMENANU,- Kekompakan antara warga dan anggota TNI dari Koramil 1618-01/Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, kembali terbukti dalam aksi nyata memperbaiki saluran Irigasi yang rusak akibat banjir.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk menjaga Ketahanan Pangan di wilayah tersebut.
Banjir yang melanda beberapa hari lalu telah merusak dan menyumbat saluran irigasi di Dusun Seongkoa, Desa Fatumuti, mengancam produktivitas Pertanian warga.
Melihat kondisi ini, anggota TNI bersama masyarakat turun tangan untuk melakukan perbaikan. Awalnya, upaya gotong royong secara manual dilakukan, namun derasnya arus air membuat perbaikan tersebut kurang efektif.
Danramil 1618-01/Miomaffo Timur, Mayor Infanteri Erry Ninu, mengungkapkan bahwa pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pemilik alat berat di Noemuti agar perbaikan dapat dilakukan secara lebih efektif.
Berkat dukungan alat berat, proses perbaikan pun berjalan lebih lancar, memungkinkan aliran air kembali normal ke persawahan warga.
“Kami menyadari pentingnya irigasi ini bagi para petani. Awalnya kami coba secara manual, tetapi karena tidak cukup kuat, kami berupaya mencari bantuan alat berat. Syukurlah, ada yang bersedia membantu tanpa biaya, sehingga perbaikan bisa selesai lebih cepat,” ujar Mayor Erry Ninu.
Salah satu petani setempat, Paulus Tnome, mengapresiasi peran serta TNI yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam membantu masyarakat, terutama dalam sektor pertanian.
Ia menilai kehadiran TNI dalam perbaikan irigasi ini sangat berarti bagi petani yang bergantung pada air untuk mengairi sawah mereka.
“Tanpa irigasi yang baik, hasil pertanian kami pasti terganggu. Kami berterima kasih kepada anggota TNI yang telah membantu. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada Bapak Boys Sonbay yang dengan sukarela menyediakan alat berat untuk perbaikan ini,” kata Paulus.
Di sisi lain, Paulus juga menyoroti dampak aktivitas penambangan galian C di sekitar persawahan yang diduga mempercepat kerusakan saluran irigasi.
Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat mengambil langkah untuk menertibkan aktivitas tersebut agar tidak semakin merugikan petani.
Dengan irigasi yang kembali berfungsi, harapan besar muncul bagi para petani di Desa Fatumuti untuk meningkatkan produksi pertanian mereka.
Sinergi antara TNI dan masyarakat dalam perbaikan infrastruktur ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kerja sama yang baik dapat membawa manfaat bagi banyak orang.