LAMONGAN – Program Studi Biologi Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) bersama Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggagas langkah strategis untuk mendorong Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, menjadi model Pertanian Organik berkelanjutan.
Melalui program pengabdian masyarakat, tim dosen dan mahasiswa memberikan pelatihan intensif kepada petani lokal untuk memproduksi pupuk organik cair (POC) dan pestisida hayati secara mandiri.
Program yang didukung oleh pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimiawi sekaligus meningkatkan kualitas hasil pertanian.
Ketua Program Studi Biologi UMLA, M. Ainul Mahbubillah, S.Si, M.Si, menegaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga pada pembenahan fasilitas produksi di desa tersebut.
“Kami melakukan transfer teknologi dan pengetahuan dengan menyediakan alat seperti mesin pencacah, kulkas, dan peralatan laboratorium lain untuk mendukung proses produksi pupuk dan pestisida organik,” jelas Ainul.
Langkah ini dilakukan sebagai respons atas tantangan yang dihadapi petani Desa Prijekngablak, seperti ketergantungan pada bahan kimiawi yang menyebabkan gagal panen akibat serangan hama wereng pada 2012.
Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan. Para petani langsung mempraktikkan produksi pupuk dan pestisida organik di lahan mereka. Selain itu, program ini juga memberikan dukungan dalam pemasaran produk organik, menciptakan peluang baru untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Sekretaris Desa Prijekngablak, Moh. Fatih Rohmatullah Jan, S.Pi, mengapresiasi upaya ini. “Dengan adanya peningkatan fasilitas laboratorium, kami optimis mampu menghasilkan produk berkualitas yang mendukung pertanian organik di desa ini,” ungkapnya.
Dengan luas lahan 169 hektar yang didominasi padi, jagung, dan singkong, Desa Prijekngablak kini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan signifikan.
Program ini menunjukkan bahwa transformasi ke pertanian organik tidak hanya memungkinkan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Melalui kolaborasi antara akademisi, petani, dan pemerintah, Desa Prijekngablak berpotensi menjadi pelopor pertanian organik yang menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk menghadapi tantangan pertanian modern dengan solusi berkelanjutan.