MALANG – Komunitas Senam Kebaya Indonesia (SKI) merupakan salah satu kelompok pelestari jarik dan kebaya, yang berkegiatan di bidang olahraga dan sosial.
Kegiatan yang dirintis Hj. Rossa S. Romlah dua tahun lalu ini, merayakan hari jadinya setiap tanggal 27 Februari.
Berawal dari kecintaan kepada budaya pakaian daerah khususnya Jawa, Rossa yang sudah terlebih dahulu mendirikan PKMR (Perempuan Kain dan Kebaya Malang Raya) ini, ingin mengajak masyarakat luas untuk melestarikan pemakaian jarik dan kebaya yang saat ini mulai langka.
“Biasanya orang hanya memakai jarik dan kebaya pada hari Kartini atau acara tertentu. Kami mengajak masyarakat untuk memakainya pada saat olahraga, giat sosial, dan lainya.” jelasnya.
Komunitas yang beranggotakan 480 orang dari usia belia (anak SD) sampai lansia ini berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur, tentu sebagian besar adalah Malang Raya dan dominasi perempuan.
Gerakan yang dimotori ketua Parfi kota Malang ini, selain mengajak peserta untuk sehat fisik melalui olahraga, juga memiliki kepedulian kepada sesama dengan silaturahmi dan berbagi.
Dalam setiap event, peserta perempuan mengenakan jarik – kebaya, dan untuk laki-laki jarik- udeng (ikat kepala), dengan nuansa warna yang berbeda-beda sesuai momentum pada saat itu.
“Biasanya kami senam bersama setiap Sabtu pagi atau pada event khusus, dengan warna kostum yang ditentukan.” ujar Wardah, salah satu peserta yang aktif mengikuti setiap kegiatan.
Sedikit info, jarik adalah selembar kain bermotif batik dengan berbagai corak, berbentuk persegi panjang ukuran rata-rata 2,5 x 1 meter.