MALANG– Sekolah Menengah Atas Katolik Santo Albertus menggelar konser paduan suara dalam Dempo Choir di Aula SMAK Santo Albertus Jl. Talang 1 Malang, belum lama ini. Konser ini merupakan kemunculan yang pertama di pertengahan musim ini setelah tiga tahun vakum.
Di sela-sela acara konser, pembina Dempo Choir, Paulus F. Panggidae menyampaikan sebelum tahun 2020, paduan suara ini aktif dalam konser dan kompetisi. Tahun 2023 ini akan aktif kembali melanjutkan karya.
“Tahun ini kami akan mulai lagi melanjutkan karya yang sempat terhenti.” ujarnya.
Mengambil tema Arunika, Paulus menjelaskan Arunika diambil dari bahasa Sansekerta berarti matahari terbit. Menggambarkan semangat dan harapan yang dimiliki Dempo Choir untuk kembali berkarya.
Paulus menambahkan konser ini diselenggarakan sebagai upaya persiapan kompetisi pada Juli mendatang.
Selanjutnya Kepala SMAK Santo Albertus, Br. Antonius Sumardi, O. Carm., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Sejak dulu Dempo terkenal dengan paduan suaranya. Mari kita dukung Dempo Choir agar kembali bersinar dan tetap jaya.” katanya.
Dempo Choir yang terdiri dari 43 personil tersebut dipandu oleh dua konduktor (dirigen) yaitu Fernandus Fradiska Herlambang dan Thirza Paula Rahmani Kameubun.
Lagu klasik dan daerah yang dinyanyikan diantaranya Cantate Domino (Claudio Monteverdi), O Salutaris Hostia (Gioachino Rossini), Dies Irae (Michael John Trotta), Soleram (Riau – John Elberdin), Hela Rotan (Maluku – Ken Steven), Doa Anak Negeri dan beberapa lagu lainnya.
Ditengah-tengah penampilan Dempo Choir, paduan suara Voce D Angelo C21 dari SMPK Frateran Malang yang dipimpin Onny Bramantyo, menyajikan dua lagu spesial : Look at the Word (John Rutter) dan Bungong Jeumpa dari Aceh (arr. Paul Widyawan).
Ratusan penonton terkesima dengan penampilan kedua kelompok paduan suara tersebut, dan hanyut menikmati lagu-lagu yang dinyanyikannya.