Sumbawa, NTB – Di balik eksotisme Sumbawa yang memukau, terdapat kisah pemberdayaan yang merangkul tradisi lokal dan transformasi modern. Program Bale Berdaya, inisiatif dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL, berhasil membawa perubahan signifikan pada sektor UMKM di Kabupaten Sumbawa.
Tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, program ini juga menghidupkan kembali kebanggaan terhadap warisan budaya melalui produk lokal seperti manjareal.
Sri Kartina, pemilik UMKM Sasopo Ate, adalah salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak positif dari Bale Berdaya. Produk manjarealnya, yang dibuat menggunakan daun lontar sebagai cetakan, kini tidak hanya dikenal sebagai camilan tradisional tetapi juga ikon budaya Sumbawa.
“Program ini membuka wawasan saya tentang manajemen usaha, mulai dari menghitung HPP hingga strategi pemasaran digital. Kami juga dilatih mempresentasikan produk, sehingga lebih percaya diri membawa manjareal ke pasar nasional,” ujar Sri. Kini, Sasopo Ate sukses meraih omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan, menjadi contoh nyata kolaborasi budaya dan inovasi.
Transformasi UMKM: Capaian Tahun Pertama Bale Berdaya
Di tahun pertamanya, Bale Berdaya berhasil mengangkat lebih dari 100 UMKM di 7 kecamatan melalui pelatihan intensif. Fokus pada kewirausahaan, branding, dan digitalisasi, program ini juga menggandeng 40 pemuda lokal sebagai Residence Buddy untuk mendampingi UMKM.
Mega Prawita, Managing Director KUMPUL, menyatakan, “Kami tidak hanya membangun kapasitas UMKM, tetapi juga menurunkan biaya operasional hingga 45% dan meningkatkan omzet rata-rata pelaku usaha.” Selain itu, program ini memfasilitasi pembuatan NIB, sertifikasi halal, serta memperkenalkan UMKM pada teknologi pemasaran digital.
Mengembangkan Potensi Lokal untuk Pasar Global
Memasuki tahun kedua, Bale Berdaya menargetkan dampak yang lebih luas dengan beberapa inisiatif utama:
- Pendampingan Intensif: Pelatihan praktis berbasis kebutuhan sektoral.
- Kemitraan Strategis: Membuka akses pasar melalui kolaborasi dengan offtaker lokal dan nasional.
- Digitalisasi UMKM: Peningkatan kapasitas e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
- Akses Modal Mikro: Solusi pembiayaan terjangkau bagi UMKM.
- Peningkatan Sertifikasi: Memastikan produk UMKM memenuhi standar PIRT dan BPOM.
- Pameran UMKM Lokal: Mempromosikan produk unggulan kepada investor nasional dan internasional.
Tenri Abang, pemilik Almira Catering dari Lenangguar, menambahkan, “Saya berharap program ini terus membantu kami melalui praktik langsung dan dukungan mentor berpengalaman. Pendampingan ini sangat berarti untuk mengembangkan usaha kami.”
Melestarikan Budaya, Menginspirasi Generasi
Bale Berdaya bukan sekadar program pemberdayaan ekonomi, tetapi juga penjaga warisan budaya. Melalui UMKM seperti Sasopo Ate dan Almira Catering, identitas lokal Sumbawa tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Dengan langkah konkret di tahun kedua, Bale Berdaya terus mengukuhkan posisinya sebagai model pemberdayaan berkelanjutan. Tidak hanya membawa UMKM Sumbawa ke pasar global, tetapi juga mempertegas kebanggaan atas tradisi lokal.
Program ini adalah bukti bahwa pemberdayaan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya, membangun kemandirian yang bermakna bagi masyarakat Sumbawa.