MAKASSAR–Di tengah deretan tokoh penting yang hadir dalam Dialog Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, sosok Andi Harni, S.ST., MH tampil sebagai representasi dunia pendidikan tinggi. Ibu Pembina Yayasan Kampus Universitas Andi Sudirman ini mengambil bagian dalam forum strategis yang mempertemukan Menteri PPPA RI Arifatul Choiri Fauzi dengan Forkopimda Provinsi, para Bupati/Wali Kota se-Sulawesi Selatan, serta pimpinan perguruan tinggi lingkup LLDIKTI Wilayah IX Jumat, 23 Mei 2025.
Bertempat di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kegiatan ini menjadi wadah dialog terbuka terkait program-program prioritas Kementerian PPPA, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi dalam memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak di seluruh lapisan masyarakat.
Dalam momen penuh khidmat tersebut, Ibu Andi Harni turut mengabadikan kebersamaan bersejarah bersama Ibu Menteri Arifatul Choiri Fauzi dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Hj. Fatmawati Rusdi. Potret itu bukan sekadar dokumentasi, tetapi simbol kolaborasi antara kekuatan pendidikan dan kebijakan negara dalam mendorong lahirnya ekosistem perlindungan yang holistik dan inklusif.
Ibu Menteri dalam paparannya menegaskan tiga program prioritas Kementerian PPPA yang akan menjadi pilar utama tahun ini: perluasan pemanfaatan Call Center SAPA 129, penguatan Ruang Bersama Indonesia (BBI), serta pengembangan Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa. Ketiga program tersebut menjadi jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi perempuan dan anak, terutama di wilayah-wilayah pelosok yang masih minim akses terhadap layanan perlindungan.
Bagi Ibu Andi Harni, partisipasi dalam kegiatan ini bukan sekadar representasi formal lembaga pendidikan, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen Yayasan Kampus Universitas Andi Sudirman dalam mendukung agenda pemberdayaan dan Perlindungan perempuan dan anak. Sebuah langkah maju dalam membangun sinergi kampus dan kebijakan publik demi masa depan yang lebih adil dan setara.
“Perempuan dan anak adalah fondasi peradaban. Saat kita memberi ruang aman dan bermartabat bagi mereka, kita sesungguhnya sedang membangun masa depan bangsa,” ungkap Ibu Harni.
Momentum ini menegaskan peran penting dunia pendidikan dalam percaturan isu-isu strategis nasional. Kehadiran figur seperti Ibu Andi Harni adalah simbol bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang tulus, konsisten, dan penuh dedikasi. (*)