Kota Malang – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang akan melakukan akselerasi percepatan produksi tanaman padi, yang awalnya masa tanam padi dua kali dalam satu tahun, kini menjadi tiga kalindalam satu tahunnya.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan mengatakan, untuk menjaga ketahanan pangan di Kota Malang, pihaknya akan melakukan akselerasi percepatan produksi tanaman padi.
“Kami akan melakukan akselerasi percepatan produksi tanaman padi, yang awalnya masa tanam padai itu dua kali menjadi tiga Kalai dalam satu tahun, mengingat luas lahan sawah di Kota Malang saat ini semakin berkurang,” ucapnya, saat ditemui awak media, Kamis (12/12/2024).
Menurut Slamet, saat ini lahan sawah di Kota Malang ada sebanyak 985 hektare, namun hanya 778 hektare lahan sawah yang ditanam padi. Selebihnya lahan pertanian ditanam jagung, tebu, tomat, cabai, dan sayuran.
“Dengan jumlah lahan sawah yang ditanami padi itu hanya bisa memproduksi gabah hingga 15 ribu ton pertahunnya,” jelasnya.
Akan tetapi, ketika ditanya apakah akselerasi percepatan produksi tanaman padi yang awalnya penanaman dilakukan dua kali dalam satu tahun menjadi tiga kali dalam satu tahun tersebut tidak mempengaruhi kondisi kesuburan tanah, Slamet dengan tegas menampik, asalkan jaringan irigasi yang airnya dapat diatur dan diukur atau rigasi teknis terpenuhi.
“Dengan irigasi teknis, kita bisa mempertahankan produksi gabah yang menjadi komoditi unggulan Kota Malang, selain padi juga ada jagung, tebu, cabai, tomat, dan sayur-mayur yang lain,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Slamet, pihaknya saat ini tengah berupaya meningkatkan jumlah produksi padi, dengan melakukan akselerasi percepatan produksi tanaman padi yang akan memakai bibit padi genjah.
“Kita akan menggunakan bibit padi genjah, karena masa panennya lebih pendek, saat ini tinggal melatih SDM (Sumberdaya Manusia)-nya saja,” tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diperoleh media online ini, dalam satu tahun, Kota Malang berhasil memproduksi gabah hingga 15 ribu ton.
Sedangkan kebutuhan beras warga Kota Malang setiap tahun mencapai 45 ribu ton, dan kekurangannya dipasok oleh Perum Bulog.