MALANG, Rumah makan atau Inggil Resto, menawarkan konsep kolaborasi museum dan restoran. Restoran yang berlokasi di Jalan Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen ini belum lama beroperasi.
Owner Inggil Resto, Dwi Cahyono mengatakan, rumah makan yang dikelolanya memajang benda-benda bersejarah tentang Malang, dan Panji. Dalam sejarah, kata dia, Panji merupakan cerita yang terdapat ratusan naskah kuno, motif batik dan sejumlah relief candi yang berkaitan dengan sejarah kerajaan di Jatim.
“Jadi Inggil Resto ini akan ada pertunjukan tradisional Jawa Timur (Panji), rencana saya akan digelar di lantai dua,” kata Dwi Senin (12/12).
Pencinta budaya yang berlatar pendidikan ekonomi ini menjelaskan, ia memanjang artefak kuno, dan dokumen bersejarah Kota Malang, dengan tujuan supaya para pengunjung tertarik untuk mempelajari sejarah sambil menunggu pesanannya tersaji.
“Benda-benda kuno seperti pemutar piringan hitam, mesin ketik, telepon jadul, benda-benda kuno peninggalan Belanda yang menjadi hiasan di sudut-sudut resto ini diberi barcode, supaya wisatawan asing bisa langsung menggunakan aplikasi google translate,” jelasnya.
Dwi menceritakan, kegemaran untuk bergelut dalam dunia budaya tersebut, muncul sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan kala itu sudah mulai berburu benda-benda bersejarah ini.
“Saya dulu sekolah di SMA 4 Kota Malang, sejak SMA itu saya senang budaya, saya suka budaya dan sejarah, saya merasa tergerak untuk menjaga sejarah yang ada di Kota Malang,” tegasnya.
Dwi menegaskan, untuk menu makanan di sini, sama dengan menu yang lama, yakni menu makanan dan minuman khas Jawa, ada puluhan menu.
“Di sini jujugan travel, menu sama, ada Pecel Terong, Ikan Bakar, dan lain-lain, tapi ada tambahan yaitu Rawon,” pungkasnya.