Pemkab Malang Kekurangan Nakes

IMG 20210728 WA0006 - Zonanusantara.com
Arbani Mukti Wibowo
IMG 20210728 WA0006 - Zonanusantara.com
Arbani Mukti Wibowo

MALANG,- Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur kekurangan Tenaga Kesehatan (Nakes). Dampaknya sejumlah fasilitas yang telah dibangun di setiap kesempatan tidak diimbangi dengan nakes untuk penanganan Covid19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, mengaku kesulitan untuk menambah nakes kendati telah membuka lowongan untuk itu.

Read More

“Kami mau menambah dari mana, kami telah membuka lowongan pekerjaan untuk relawan Nakes yang akan ditempatkan di rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan perawat seperti RS Kanjuruhan dan RSJ Lawang sudah ada lowongan. Tapi belum ada yang mendaftar,” ucap, Arbani Mukti Wibowo, Rabu (28/7).

Baca Juga :  Sukses Vaksinasi Tahap Kedua Perlu Dibarengi Kepatuhan Prokes

Menurut Arbani, sepinya peminat untuk lowongan relawan nakes tersebut, dikarenakan pengaruh dari lingkungan sekitar para pencari kerja yang membuat mereka menjadi ketakutan.

“Nakes yang mau dikontrak itu ketakutan menjadi relawan, sebenarnya mereka mau, tapi terpengaruh dari orang sekitarnya. Relawan nakes itu bisa Dokter, perawat, dan bidan. Mereka takut dengan varian Delta yang memang mudah menyebar dan cepat jadi kefatalan,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Arbani, pertanggal 25 Juli kemarin di Kabupaten Malang sudah ada 2.626 warga yang telah melakukan isolasi mandiri (Isoman).

“Itu sudah tercatat di NAR (New All Record) sistem. Ada tambahan sekitar 400 orang, yang sebelumnya (Sabtu 24/7) ada 2.200 orang,” terangnya.

Baca Juga :  Sering Keluar Daerah LaNyalla Rutin Tes Kes

Akan tetapi, tambah Arbani, untuk ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di wilayah Kabupaten Malang fluktuatif, dan saat ini mulai melandai.

“Naik turun ya tapi saat ini mulai turun. ICU saat ini 88 persen dan isolasi biasa di rumah sakit itu 87 persen. Jumlah ini bisa meningkat jika masyarakat tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes),” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *