
SURABAYA- Swayanaka Indonesia Regional Universitas Ciputra, menemukan kasus banyak siswa SD yang belum bisa membaca dan menulis.
Hal ini diungkapkan Ketua Ketua Swayanaka, Iqbal Tendi Alam, ketika pihaknya bersama anak – anak kampung 1001 malam Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (03/02/2022).
Iqbal menjelaskan kehadiran lembaga ini mengemban misi pendidikan sekaligus terkait preventif diare, yang sering terjadi karena berada di sepanjang pinggiran sungai.
Menurutnya, masyarakat antusias dengan kegiatan Swayanaka Indonesia Regional Universitas Ciputra. Anak anak yang hadir lebih dari 50 anak, melampaui target hanya 25 anak.
“Target hanya 25 anak, tapi hampir 50 orang yang bergabung di acara sejuta jiwa ini. Pencapaian yang lebih dari yang kami harapkan,” terangnya.
Ia menyampaikan banyak terima kasih, kepada para dokter dari Swayanaka Indonesia, khususnya Fakultas Kedokteran. Selain itu, juga masyarakat kampung 1001 malam yang mendukung sejuta jiwa.
“Banyak pengalaman yang kami dapatkan. Yang awalnya, sasaran kami usia TK sampai kelas 2 SD. Ternyata, masih banyak anak kelas 3 – 5 SD yang belum mampu membaca dan menulis,” lanjutnya
Ia berharap, dengan kehadiran sejuta jiwa, bisa memperbaiki permasalah secara perlahan.
Mengingat, pendidikan dasar yakni menulis dan membaca merupakan aspek vital.
Salah satu peserta sejuta Jiwa,
Azzam mengaku senang.
“Acaranya meriah dan asik. Semoga kakak-kakak Swayanaka bisa kembali lagi kesini dan membawa banyak hadiah,” terangnya.