MALANG, – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang, Jawa Timur meminta sekolah – sekolah di daerah itu untuk mempersiapkan diri menghadapi proses belajar mengajar tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Rahmat Hardijono mengatakan telah mengeluarkan surat edaran kepada sekolah baik itu swasta maupun negeri agar mempersiapkan rencana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
“Surat sudah kami kirim ke seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta se-Kabupaten Malang,” ungkapnya, saat ditemui awak media, Kamis (12/11).
Menurut Rahmat, kebijakan pelaksanaan KBM tatap muka tersebut. Menurutnya lantaran ada juga sekolah yang belum siap sehingga jika ada sekolah yang siap maka bisa langsung melakukannya (KBM tatap muka)
“Jika ada sekolah yang sudah siap, bisa langsung melakukannya (KBM tatap muka). Tapi, harus menjalankan protokol kesehatan,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Rahmat, untuk sekolah yang tidak siap menjalankan Protokol Kesehatan dikarenakan tidak mempunyai anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana protokol kesehatan dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (Boskab) Malang.
“Saat ini banyak sekolah yang tidak siap, karena tidak memiliki dana untuk menyediakan thermo gun ataupun masker ke siswa,” terangnya.
Untuk itu, tambah Rahmat, dirinya berharap Pemkab Malang segera mengucurkan bantuan Boskab, yang nantinya dana tersebut dapat digunakan sekolah untuk membeli sarana dan prasarana protokol kesehatan.
“Ya harapannya Boskab segera cair. Kalau boskab cair insyallah sekolah siap buka dengan protokol kesehatan. Kan ini Kabupaten Malang juga sudah zona kuning,” tukasnya.
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, jika sekolah di Kabupaten setempat bakal memberlakukan KBM tatap muka.
Namun, keputusan pembukaan KBM tatap muka itu tergantung dari kesiapan sekolah sendiri. Lantaran, sekolah harus siap menerapkan protokol kesehatan.