BONE–Semangat untuk meningkatkan kesejahteraan anggota terlihat nyata dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kokarda Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone yang digelar Kamis (6/2/2025). Dengan mengusung tema “Koperasi Sehat, Anggota Sejahtera”, kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bone, Ir. Wahida, M.Si. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd., Dekopimda Bone Andi Aswar, dan Kasubag TU Kemenag Bone Dr. H. Ahmad Yani, S.Ag., M.Ag.
Ketua KPRI Kokarda Kabupaten Bone, Taufik Raden, S.Ag., M.Sos.I, dalam laporannya memaparkan perkembangan signifikan yang dialami KPRI Kokarda selama tahun buku 2024. Dari sisi permodalan, KPRI Kokarda mencatat total permodalan sebesar Rp9,75 miliar, dengan rincian Simpanan Pokok Rp92 juta, Simpanan Wajib Rp8,78 miliar, dan Simpanan Sukarela Rp131 juta.
Selain itu, unit usaha koperasi terus berkembang dengan dua bidang usaha utama, yakni usaha simpan pinjam dan usaha pertokoan.
Simpan Pinjam: Hingga 31 Desember 2024, piutang koperasi mencapai Rp8,99 miliar dengan pendapatan jasa sebesar Rp951 juta.
Pertokoan: Stok barang per akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp30,6 juta.
Sementara itu, bidang keuangan menunjukkan saldo kas yang sehat dengan posisi per 31 Desember 2024 sebesar Rp1,25 miliar, meningkat signifikan dari saldo sebelumnya sebesar Rp743 juta.
SHU Meningkat Pesat, Anggota Semakin Sejahtera
Kenaikan signifikan juga tercatat dalam Sisa Hasil Usaha (SHU). Tahun 2022: Rp408,86 juta, Tahun 2023: Rp427,45 juta, Tahun 2024: Rp581,67 juta.
Kenaikan SHU tahun 2024 sebesar Rp154 juta menjadi pencapaian yang disambut hangat oleh para anggota. “Kenaikan SHU ini adalah buah dari kerja keras seluruh pengurus dan partisipasi aktif anggota. Kami berharap koperasi ini terus tumbuh sehat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua anggota,” ujar Taufik Raden.
Pada RAT ini, para anggota menerima laporan pertanggungjawaban pengurus dengan baik. Mereka optimis koperasi akan terus berkembang menjadi lebih profesional dan inovatif.
Kepengurusan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kokarda Kementerian Agama Kabupaten Bone menuai apresiasi dari berbagai pihak atas perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah anggota yang mencapai 925 orang dan aset mencapai Rp10 miliar, Kokarda menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan konsisten dalam memberikan manfaat kepada anggotanya.
Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd, menyampaikan penghargaan atas kinerja pengurus koperasi yang dinilainya terus berkembang dengan baik. “Saya mendorong Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang terangkat tahun ini agar turut bergabung sebagai anggota koperasi. Termasuk ribuan guru agama baik PNS, P3K, maupun non-PNS. Ukuran kesejahteraan mudah: ketika kita butuh, koperasi ada,” ujarnya.
Dr. Abdul Rafik juga menekankan pentingnya peningkatan kinerja pengurus koperasi agar semakin profesional dalam melayani anggotanya. “Saya melihat pengurus sudah bagus, tinggal bagaimana meningkatkan kinerjanya. SHU (Sisa Hasil Usaha) yang diperoleh bisa dinikmati semua anggota,” tambahnya.
Andi Aswar Dekopimda Bone yang turut hadir dalam RAT, memberikan pandangannya terkait perkembangan Kokarda. “Rapat anggota tahunan adalah bentuk pertanggungjawaban koperasi. Dari laporan yang saya baca, keanggotaan meningkat 100 orang lebih dan SHU yang diperoleh mencapai Rp500 juta, naik Rp100 juta dari tahun sebelumnya,” jelas Andi Aswar.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari manajemen yang semakin baik dan konsultasi yang intensif dengan Dinas Koperasi. “Manajemennya sudah bagus, tetapi kekompakan pengurus tetap diperlukan untuk menjaga pelayanan kepada anggota agar berjalan lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Bone, Ir. Wahida, menekankan pentingnya pengembangan koperasi dengan jiwa kewirausahaan yang kuat. “Pengurus koperasi harus memiliki mental entrepreneur. Administrasi dan pengembangan usaha harus terus diperkuat. Pengkaderan juga diperlukan agar ada generasi penerus yang mampu melanjutkan estafet kepemimpinan koperasi,” paparnya.
Ir. Wahida juga menggarisbawahi bahwa anggota koperasi harus aktif dan disiplin dalam memenuhi kewajibannya. “Iuran harus tepat waktu. Jangan sampai tersendat-sendat. Partisipasi yang aktif dalam transaksi akan memberikan manfaat yang berbeda bagi koperasi dan anggotanya,” katanya.
Dengan berbagai masukan dari pihak terkait, RAT kali ini menjadi momentum penting bagi KPRI Kokarda untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggotanya. Kepengurusan yang profesional dan semangat kebersamaan yang kuat diyakini akan membawa Kokarda menjadi koperasi yang semakin maju dan mampu mensejahterakan anggotanya. (*)