KEFAMENANU,- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan bantuan alat dan mesin Pertanian (Alsintan) benar-benar memberi dampak bagi petani.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menegaskan akan memperketat Pengawasan terhadap pemanfaatan alsintan yang diberikan kepada 23 kelompok tani pada Jumat, (9/5/2025).
Langkah ini diambil menyusul sejumlah kasus sebelumnya, di mana bantuan alsintan tidak dimanfaatkan secara optimal bahkan diduga diperjualbelikan secara ilegal oleh oknum kelompok.
“Ini bukan milik pribadi. Kita sudah dengar cerita di mana alat disimpan bertahun-tahun atau dijual diam-diam. Kali ini semua alat kita beri label untuk memudahkan pelacakan. Bila disalahgunakan, kami tidak segan pidanakan pelaku,” tegas Bupati Falent dalam sambutannya.
Menurutnya, selama ini masih terjadi kesenjangan antara banyaknya bantuan alsintan yang disalurkan dan minimnya peningkatan produksi pertanian. Ia menyebut masalah utamanya terletak pada lemahnya kontrol serta rendahnya rasa tanggung jawab pengelola kelompok.
Sebagai bentuk tindak lanjut, seluruh penyuluh pertanian diinstruksikan untuk melakukan pemantauan rutin dan menyampaikan laporan berkala kepada Dinas Pertanian serta Bupati.
“Kalau rusak, segera lapor. Kalau tidak bisa diperbaiki di tingkat kelompok, pemerintah akan tarik dan perbaiki,” imbuhnya.
Plt Kadis Pertanian TTU, Charles Malelak menambahkan, pihaknya memiliki program monitoring tahunan untuk mengevaluasi kondisi dan pemanfaatan alsintan.
Ia menekankan pentingnya fungsi pengawasan agar alat yang disalurkan benar-benar mendukung peningkatan produktivitas petani.
Diketahui, bantuan alsintan kali ini mencakup 15 unit traktor Kubota, 8 unit pompa air, dan 9 unit mesin penyemprot hama.
Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab TTU dan Kementerian Pertanian RI dan akan ada jenis Alsintan yang akan diberikan kedepan.