Polisi Menemukan Upaya Merintangi Kasus Kematian Muhammad Faruk

Screenshot 2023 06 25 18 37 00 64 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7 - Zonanusantara.com
Saat rekonstruksi di lokasi kejadian (Foto Toski)

MALANG -Seorang karyawan Pabrik Gula Kebonagung Malang, Jawa Timur, mengalami kecelakaan saat beraktivitas di perusahaan itu. Korban bernama Mohammad Faruk (25) itu tewas setelah terpeleset ke dalam mesin penggilingan.

Polisi yang mengusut kasus ini menemukan kejanggalan penyebab kecelakaan yang menewaskan warga Jalan Langsep, Kecamatan Pakisaji itu pada awal Juni lalu.
Kejanggalan tersebut diketahui saat Satreskrim Polres Malang menggelar Pra-Rekonstruksi yang disaksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sabtu kemarin.

Read More

Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, dalam kasus itu penyidik menemukan sejumlah fakta. Salah satunya, ada kesengajaan pihak PG Kebonagung yang menutupi peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

“Ada upaya perintangan saat petugas akan melakukan olah TKP pascakejadian,” ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (25/6).

Menurut Wahyu, selain perintangan tersebut, PG Kebonagung juga telah membohongi Polisi dengan menunjukkan TKP yang bukan lokasi kejadian.

“Jadi lokasi kejadian awal yang didatangi petugas ternyata bukan TKP sesungguhnya, dalam pra-rekonstruksi itu ada 12 adegan. Kami juga bersama Disnaker Propinsi Jawa Timur, serta didampingi pimpinan pabrik,” jelasnya.

Baca Juga :  Anak Buah Hedonis, Menkeu Sri Mulyani "Ratu KIP" Digoyang

Wahyu menjelaskan, dalam Pra-Rekontruksi itu, di adegan 1-3, petugas keamanan PG Kebonagung tidak mengizinkan penyidik Satreskrim Polres Malang masuk ke area pabrik untuk melakukan olah TKP, dengan alasan masih menunggu izin dari pimpinan PG Kebonagung

Sementara adegan 4-5 berkaitan dengan perencanaan yang dilakukan di ruangan, diikuti oleh para manager. Selanjutnya adegan 5-10 mengubah atau membuat rekayasa terkait dengan TKP. Sedangkan adegan ke-11 berkaitan dengan tempat olah TKP pertama, yang ternyata bukan TKP sesungguhnya.

“Dari hasil pra-rekonstruksi itu, ditemukan TKP yang sesungguhnya berada di samping, pada saat kami melakukan olah TKP pertama, dan terungkap bahwa korban jatuh ke lantai dasar dari ketinggian sekitar 2,5 meter dan langsung masuk ke dalam mixer,” terangnya.

Dari Pra-rekonstruksi itu, lanjut Wahyu, ditemukan hasil yang cukup jelas atas kasus kecelakaan kerja di PG Kebonagung, dan Satreskrim Polres Malang akan melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang sebelumnya sudah pernah dimintai keterangan.

“Kami sudah mendapatkan hasil cukup jelas terkait peristiwa itu, dan kami akan lakukan pendalaman terhadap saksi yang kemarin sudah kita mintai keterangan. Kita nanti juga akan minta keterangan dari saksi ahli, tandasnya.

Baca Juga :  Soal PTT, Lakmas Berharap Kejaksaan Mengambil Langkah Terkait Temuan BPK

Kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dihimpun kecelakaan yang ramai disorot publik yakni tahun 2013. Empat pekerja tewas saat tengah membersihkan kerak gula pada palung tempat proses pengkristalan gula. Tahun 2017, seorang pekerja merenggang nyawa akibat sling baja yang digunakan untuk mengangkat spare part mesin penggiling sudah aus hingga tidak kuat menahan beban dua ton yang akhirnya menghantam korban.

Pihak Pabrik Gula Membantah

Pemimpin PG Kebonagung Heru Cahyono, mengaku setiap kejadian kecelakaan pihaknya selalu akan kooperatif untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

“Kita 100 persen kooperatif untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.

Karena itu Heru Cahyono membantah
ada perintangan penyidikan dengan tidak mengizinkan petugas masuk area pabrik untuk melakukan olah TKP, langsung dibantah oleh Heru.

“Jadi perusahaan tidak pernah memberikan perintah untuk merintangi penyidikan polisi dan ini masih dalam proses penyidikan, apakah memang betul ada perintangan penyidikan,” tukasnya.

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *