Program Inovasi Fase 3 Satukan Pemerintah, Guru, dan Komunitas di TTU

Program Inovasi Fase 3 Satukan Pemerintah, Guru, Dan Komunitas Di Ttu
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

KEFAMENANU,- Peluncuran Program Inovasi Fase 3 di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menjadi momentum penting penguatan kolaborasi multipihak dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan responsif.

Program yang berfokus pada peningkatan literasi, numerasi, dan pendidikan karakter ini menekankan pentingnya keterlibatan semua unsur, mulai dari Pemerintah, Guru, pengawas, Komunitas hingga dunia usaha.

Asisten I Setda TTU, Yoseph Kuabib yang membacakan sambutan Bupati TTU Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, menyatakan bahwa pelaksanaan program ini selaras dengan misi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

“Penguatan sistem pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melalui pendekatan kolaboratif, inovatif, dan berbasis data. Program ini menjadi tonggak penting dalam membangun sinergi semua elemen pendidikan,”ujar Kuabib.

Program Inovasi Fase 3 tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pengajaran, tetapi juga mendalami akar persoalan sistem pendidikan di daerah melalui pendekatan diagnosis sistem. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan dalam rantai akuntabilitas pendidikan yang selama ini berjalan.

“Diagnosis yang tajam akan membantu kita melihat kenyataan di lapangan secara objektif. Kita harus tahu apakah kebijakan benar-benar sampai ke sekolah, dan sejauh mana keterlibatan orang tua, komunitas, hingga dunia usaha dalam mendukung pendidikan,”ungkap Kuabib mengutip sambutan Bupati Falent.

Baca Juga :  Meski Gerimis, Semangat Persaudaraan dan Syukur Tetap Membara di HUT ke‑18 CUKS KC Kefamenanu

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kolaborasi dalam perencanaan pendidikan menjadi kunci menciptakan sistem yang adaptif dan berkelanjutan. Tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi seluruh aktor pendidikan perlu merasa memiliki dan bertanggung jawab atas masa depan anak-anak di TTU.

Program Inovasi Fase 3 Satukan Pemerintah, Guru, Dan Komunitas Di Ttu

Provincial Manager Program Inovasi NTT, Hieronimus Sugi, menjelaskan bahwa kemitraan bilateral antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Republik Indonesia melalui Program Inovasi merupakan respons atas rendahnya capaian Indonesia dalam hasil pengukuran belajar internasional seperti PISA.

“Program ini mulai bergulir sejak 2016 dan kini memasuki fase ketiga. Fokusnya adalah memperkuat keterampilan dasar anak seperti literasi dan numerasi yang menjadi landasan untuk jenjang pendidikan berikutnya,”jelas Hieronimus.

Kabupaten TTU menjadi salah satu dari lima kabupaten yang direkomendasikan Pemerintah Provinsi NTT untuk mengikuti program ini. Program akan berlangsung hingga 2027, dan jika dinilai efektif, bisa dilanjutkan hingga 2031.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU, Beato Yosep Frent Omenu, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada TTU.

Ia menegaskan, pelaksanaan program akan menyentuh langsung para pelaku pendidikan di lapangan.

Baca Juga :  Bupati TTU Lepas Kontingen Kafila MTQ ke Ajang MTQ XXX Tingkat Propinsi NTT

“Pelatihan dan bimbingan teknis akan diberikan kepada pengawas dan guru SD agar program ini tidak berhenti di tataran konsep, tapi benar-benar diterapkan di kelas. Sebanyak 274 SD akan dilibatkan,”kata Frent begitu ia disapa.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD TTU, Robert Tubani memastikan dukungan penuh dari lembaga legislatif untuk keberlanjutan program.

“Kami akan terus membangun koordinasi agar program berjalan optimal dan berdampak nyata pada kualitas pendidikan dasar,”ujarnya.

Program Inovasi Fase 3 menjadi panggilan untuk membangun kembali ekosistem pendidikan di TTU yang lebih menyeluruh. Tidak hanya soal peningkatan kapasitas guru, tetapi juga bagaimana komunitas, orang tua, dan pemerintah bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif bagi anak-anak.

Peluncuran program ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten I Setda TTU sebagai simbol dimulainya babak baru dalam pembangunan pendidikan daerah.

Dengan semangat gotong royong, Kabupaten TTU menunjukkan bahwa transformasi pendidikan bukan tugas satu pihak saja, tetapi tanggung jawab bersama untuk mencetak generasi masa depan yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts