Saksi Kasus SPI Batu Mengaku Pernah Ditelpon Pelapor Untuk Giring Opini

IMG 20220727 WA0005 - Zonanusantara.com
Foto Tangkapan layar youtube Denny Darko

IMG 20220727 WA0005 - Zonanusantara.com
Foto Tangkapan layar youtube Denny Darko

Batu- Seorang saksi kasus dugaan kekerasan seksual di SPI Batu, yang menyeret JEP ke meja hijau, mengaku pernah ditelpon pelapor SDS untuk menggiring opini pelapor yang lain.

Pengakuan ini disampaikan Vincent Bintoro Yusuf saat tampil di podcast Denny Darko, Selasa (26/7/2022).

Read More

Pria asal Maros, Sulawesi Selatan ini kepada Denny Darko mengungkapkan ia termasuk saksi kasus perkara yang menimpa JEP. Ia juga mengaku pernah bergabung bersama pelapor (SDS).

“Jadi saya pernah bekerja bersama SDS itu selama satu tahun saat kasus ini terjadi,” aku Vincent.

Menurutnya sebenarnya kasus ini berawal pada Oktober 2020. Beberapa kali SDS dan juga pacarnya RB sering mengajak timnya untuk meeting. Ia menjelaskan SDS memimpin sebuah show, sementara RB juga punya tim multimedia. Tim inilah yang beberapa kali diajak meeting oleh SDS.

“Selain itu, SDS dan RB beberapa kali juga mengajak saya,” katanya, melalui chanel youtube Denny Darko.

Dalam pertemuan bersama tim yang berjumlah sekitar 40 orang termasuk saksi Vinsen, tujuannya membuka usaha di lokasi yang masih satu lingkungan dengan SPI. Namun dalam pertemuan  tersebut hanya 19 orang yang siap bergabung dengan SDS.

Setelah itu, lanjut Vincent mereka berkumpul di Bali. Pada kesempatan itu kata Vincent ada yang mengajak keluar dari SPI dengan iming-iming akan dibiayai seseorang termasuk tempat tinggal. Namun Vincent tidak menjelaskan kan siapa yang akan memberikan biaya yang dimaksud.

“Mereka berkata, ketika kamu nanti keluar dari SPI nanti ada orang yang membiayai kita dan memberikan kita tempat tinggal. Jadi intinya kita tinggal keluar aja, nah setelah itu saat keluar akhirnya mereka berkumpul di Bali,” tukas dia.

Vincent mengatakan memutuskan resign  pada April 2021. Dengan modal Rp 34,juta Vincent kemudian membuka usaha sendiri di Tangerang.

” Saya pakai untuk modal usaha dengan membuka sayur secara online, ” ujarnya seraya menambahkan ada kendala juga karena Covid.

Baca Juga :  Dituduh Gelapkan Sparepart Mobil, Bos Showroom Mobil Dilaporkan ke Polisi

Vincent lantas mengisahkan bahwa akhir Mei 2021, berita Julianto ramai di media massa. Saat itu RB mengirim link-link berita tentang kasusnya Julianto.

“Itu adalah saat pertama kali saya tau tentang kasusnya Pak Julianto,” ungkapnya.

Vincent mengaku, kaget, karena selama bekerja di SPI selama tiga tahun dekat dengan RB. Ia kemudian menghubungi RB untuk menanyakan pemberitaan media tentang kasus yang menjerat JEP.

“Saya langsung telepon RB dan menanyakan lho mas ini kok ada berita kayak gini? Perasaanku gak pernah denger isu-isu kayak gini, ini ceritanya gimana?” tanya Vincent.

Pada akhirnya, lanjut Vincent, dirinya mencoba mencari tahu dengan bertanya tentang kebenarannya tersebut kepada anak-anak yang lain. Merasa tidak puas atas berita tentang Julianto, Vincent lantas menanyakan langsung kepada RB.

“Mas ini maksudnya apa kok ada berita seperti ini? Nah, baru dari situ RB bercerita, tapi memang tidak banyak. Intinya begini, Cecemu (SDS-red) mau melaporkan Pak Jul, dengan kasus dugaan pelecehan seksual. Saya bingung, lantas saya tanya RB lho mas yang dilecehkan siapa? Rb menjawab, ya Cecemu (SDS-red) yang dilecehkan. Saya tambah bingung, karena saya merasa tidak pernah mendengar isu itu (pelecehan-red),” paparnya.

“Akhirnya saya tanya langsung ke SDS apakah benar kena pelecehan seksual? Tapi SDS ini tidak menjawab pasti, intinya SDS cuma menjawab iya aku kena pelecehan seksual, tapi untuk detailnya kamu gak usah tanya karena sudah diurusin sama Papi dan Mami,” tambah Vincent menirukan jawaban RB.

Di kemudian hari Vincent bertanya lagi ke tim SDS, yang sebelumnya diminta   Arist, (ketua Komnas PA) untuk membuat laporan secara online. SDS mengkontak orang-orang yang merasa dilecehkan. Intinya disuruh membuat laporan secara online.

Vincent menambahkan timnya SDS yang hampir semuanya cewek diminta untuk membuat laporan, termasuk yang sudah keluar. Lebih tepatnya digiring opininya.

“Jadi triknya, contoh nih misalkan SDS menelepon adik kelas. Cece mau tanya, kamu di SPI pernah gak istilahnya kamu meluk Koh Jul atau dipeluk Koh Jul? Dan ada satu anak dan dia bilang pernah, tapi pada kenyataanya begini anak ini dia yang meluk Koh Jul, tapi sama SDS dia diminta melaporkan pelecehan seksual,” ungkapnya.

Baca Juga :  Curi Kontak Amal Sutikno Ditangkap Polisi

Tak hanya itu, Vincet juga menguraikan bahwa masih ada trik lain yang dilakukan SDS. Misalnya secara tidak sengaja senggolan dengan Koh Jul. Intinya mereka diminta SDS, untuk membuat laporan secara online, supaya kasusnya Cece ini segera naik.

“Nah setelah itu, SDS meminta kepada anak-anak yang ada di Bali untuk membuat sebuah cerita, ketika mereka di SPI yang pernah meluk Koh Jul, atau yang pernah senggolan dengan Koh Jul. Jadi, intinya mereka diminta oleh SDS untuk menulis laporan itu kena pelecehan seksual,” urainya.

Tak berhenti di situ, Vincent juga mengakui bahwa melihat langsung dan mendengar, jika SDS menelepon anak-anak baik yang ada di SPI maupun yang sudah alumni, dan yang di Bali untuk menurutinya.

“Karena intinya SDS ini membalikkan kejadian yang sebenarnya,”beber Vincent.

Siasat lain yang dilakoni SDS
misalnya, ketika ia dipanggil teman ke tempat sepi, SDS memintanya untuk ganti ceritanya kalau Vincent dipanggil sama Koh Jul, lalu mengarang cerita bahwa ia dicium kening, atau dipeluk.

“Jadi ceritanya hampir sama semua, yang dibuat oleh SSD seperti cium kening, dipeluk. Tapi kalau soal ada yang mengaku oral seks, jujur saya memang tidak tau. Kok dia sampai bercerita seperti itu. Tapi yang saya tau kalau anak ini yang bercerita pernah di oral seks, memang dekat dengan SDS. Jadi ketika di Bali, mereka juga sering keluar berdua juga,” ungkapnya.

Dan ketika di Bali, masih kata Vincent, bahwasanya mereka yang tinggal tidak hanya diberikan uang saja, tapi juga diberikan villa dan mobil oleh papi dan Mami. Sayangnya dalam Channel YouTube Dany Darko itu, Vincent tidak menyebutkan siapa nama Papi dan Mami itu.

Papi dan Mami itu bilang kalau kalian bosan kerja di rumah kalian bisa kerja di villa kayak gitu. Seperti yang saya ceritakan di awal, selain membuat portofolio kita juga membuat konten untuk kasusnya Pak Julianto,” pungkasnya. (Tim/Risma)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *