Catatan Yosef N. Tim NSR
Jika kau harus menangis, menangislah seperlunya karena air mata sebenarnya tidak lebih kuat dari doa-doa.” Boy Candra
Andi Asman Sulaiman tak kuasa menahan air mata ketika bertemu kembali dengan warga dan teman-teman lamanya setelah 24 tahun berpisah. Pada saat itu, calon Bupati Bone ini menjabat sebagai Lurah di Kelurahan Majang, Kecamatan Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kisah penuh Haru ini terukir kembali di Majang, Senin (4/11/2024). Kata bijak menyatakan bahwa teman lama kerap membawa kita ke masa-masa indah yang penuh Kenangan manis dan sulit dilupakan. Salah satu sosok yang begitu membekas di hati Andi Asman adalah Sulaiman, mantan stafnya. Meski masih terlihat energik, keriput di wajah Sulaiman telah menunjukkan jejak usia.
Andi Asman pun mengisahkan kembali masa-masa saat ia menjadi lurah, 24 tahun silam. Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah saat Kelurahan Majang tercatat sebagai yang tercepat dalam melunasi pajak. Untuk mendorong perekonomian masyarakat, Lurah Andi Asman Sulaiman mencetuskan ide “pisang PBB,” di mana hasil penjualan pisang digunakan untuk membayar pajak. “Saya masih ingat pisang PBB,” kenangnya singkat.
Inovasi “pisang PBB” yang dirancang di Majang puluhan tahun lalu ini rencananya akan dikembangkan jika Andi Asman dipercaya memimpin Kabupaten Bone dalam lima tahun ke depan.
Andi Asman Sulaiman, yang berpasangan dengan Andi Akmal Pasluddin dalam Pilkada Bone, membawa program “BerAmal” dengan fokus utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil, termasuk petani dan nelayan. Program tersebut meliputi pembangunan infrastruktur jalan, penyediaan pupuk, benih jagung dan padi, seragam gratis untuk siswa SD dan SMP, serta layanan kesehatan gratis.
Di tengah acara penuh Nostalgia itu, Andi Asman mengajak warga untuk berdoa bersama dengan mengucapkan Al-Fatihah, mengenang seorang mantan staf yang telah berpulang ke hadapan Sang Khalik.
Sultan, mantan kepala lingkungan, mengungkapkan bahwa Andi Asman dikenal sebagai lurah terbaik di mata warga. Berbeda dengan pendahulunya, Andi Asman memiliki jiwa sosial yang tinggi. “Dia sering mengumpulkan warga untuk kerja bakti, dan setelah itu warga diberi uang,” kata Sultan, yang sengaja datang untuk menghadiri reuni bersama mantan lurahnya.
Martan, warga setempat, juga memiliki kesan yang sama. Baginya, Andi Asman adalah sosok yang dermawan dan selalu membantu dengan dana pribadi ketika ada warga yang mengalami musibah.
Syair “Jangan Kau Sakiti Hatinya”
Meskipun kehadiran Andi Asman Sulaiman di Majang merupakan bagian dari rangkaian kampanye, acara ini diisi dengan momen reuni dan nostalgia bersama warga. Beberapa mantan staf kelurahan juga hadir dalam acara reuni yang bernuansa politik tersebut.
Dalam momen penuh haru ini, Andi Asman menyanyikan lagu “Jangan Kau Sakiti Hatinya” yang dipopulerkan oleh Iis Sugianto. Lirik lagu tersebut membuat banyak warga, terutama kaum perempuan, menitikkan air mata.
Sebelum meninggalkan lokasi, warga meminta Andi Asman untuk berfoto bersama. Pada saat itu, wajahnya kembali tampak penuh keharuan, dengan kelopak mata yang sembap. Ini bukan pertama kalinya Andi Asman Sulaiman meneteskan air mata. Baginya, air mata adalah bukti cinta dan kepedulian kepada masyarakat. Ia adalah tipe pemimpin yang lahir dan ditempa oleh tantangan serta air mata.
Sebagaimana Dahlan Iskan pernah berkata, orang hebat tidak tercipta dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk oleh kesulitan, tantangan, dan air mata.
Kelurahan Majang telah memberikan Andi Asman banyak pengalaman berharga, pengetahuan, dan cinta kepada sesama.