Bukit Pinus
Oleh : Hendrika LW
Di antara pucuk pinus yang sedang bercumbu dengan malam
Kau dan aku
membiarkan angin bukit mencumbui
Hatimu
dan hatiku
Hingga pekat memeluk
***
Ibu dalam Cermin
Kulihat sekilas wajahmu, Ibu
dalam cermin
Tersenyum
Cantik
Wajahku mirip
Ah, kerinduanku terobati
Sepanjang napas
kudekap engkau dalam doaku
***
Kau dan Doaku
Dirimu jawaban doa yang kulafal setiap hujan turun
Rinai yang kunanti menghias sore yang sunyi
Kini Kau
dan doaku menyatu
dalam desah-desah rindu
***
Bertemu Engkau
Seperti musafir diriku
berkelana dalam cinta
angkara
dan nafsu dunia yang merajalela
Aku tak menemui apa-apa
selain sesal
dan luka nestapa
Aku diam menghitung nadi
di antara puing hati
Di sudut kalbu
kutemukan lagi Engkau
yang memahatkan cinta
pada hatiku yang kelabu
Engkau bilang,
Aku mencintaimu
Jangan tinggalkan Aku
Ya Tuhan, aku mau selalu
bersama-Mu
dan diam di bawah kaki-Mu
***
Cinta Kedua
Mungkin semesta sengaja membawamu ke sini
pada tumpukan buku
yang berbaris rapi
untuk pendulang ilmu
Lalu menarikku mampir
sekedar membaca-baca judul atau sinopsis
Halo Kak, sapaku sehangat mentari pagi
saat kau membolak-balik halaman buku
Kau menatapku dalam-dalam
seperti menerawang masa lalu
Katamu,
mataku membangkitkan gairah jiwamu yang telah lama mati
Katamu, kau
jatuh cinta lagi
Ah….
***
Senja yang Sunyi
Oleh Jose N
Ketika senja menjelang,
Alam ditinggal sepi.
Malam menyelimuti semesta dalam kekelaman, Bintang-bintang berkelap-kelip.
Mimpi-mimpi di antara awang-awang dan angkasa,
Membuat hati bergetar.
Rindu ini menghampiri, mencari kekasih, yang hilang dalam kesunyian.
Di dunia nyata, bukan dalam mimpi,
Aku ingin merasakan kehangatanmu.
Kupeluk erat, menenangkan jiwa,
Dalam kesepian malam ini.